GRESIK,1minute.id – Kali Lamong kembali meluap. Penyebabnya, apalagi kalau bukan curah yang tinggi. Sebanyak 600 unit rumah di Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng terendam air luapan Kali Lamong yang berasal dari hulu yakni Mojokerto dan Lamongan itu.
Luapan Kali Lamong untuk kali kesekian nyaris menimbulkan korban jiwa karena terseret arus di Dusun Ngablak, Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng pada Selasa, 10 Juni 2025. Korban selamat bernama Supriyadi, pegawai Dinas Perhubungan Gresik. Sedangkan sepeda motor tidak bisa diselamatkan.
Plt Bupati Gresik Asluchul Alif didampingi Kepala Satlak Badan Penanggulan Bencana Daerah atau BPBD Gresik Sukardi meninjau langsung ke desa terdampak banjir Kali Lamong di Kecamatan Balongpanggang pada Senin malam, 9 Juni 2025. Dokter Alif, sapaan Asluchul Alif, menyalurkan bantuan dan meninjau langsung kebutuhan warga. Alif juga meninjau lokasi banjir mulai dari di wilayah Desa Dapet, Balongpanggang yang berbatasan langsung dengan Mojokerto.
Pada Senin, 9 Juni 2025 sekitar pukul 15.30 WIB, Kali Lamong meluap. Debit air deras sehingga air bah mengalir cepat ke sejumlah desa. Antara lain, Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng sebanyak 600 unit rumah terendam air dengan ketinggian lutut orang dewasa.
“Namun, yang paling parah dusun Ngablak (Desa Kedungrukem,Red) karena ketinggian air mencapai 60 Cm” kata Bayu, Kepala Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng pada wartawan. Ia pun menghimbau kepada seluruh warga, terutama yang memiliki anak tidak bermain air. “Tolong diawasi jangan diperbolekan main di air,” ujarnya.
Plt Bupati Gresik Asluchul Alif mengatakan, pemerintah daerah bersama stakeholder yang ada, bahu membahu untuk mempersiapkan segala hal masyarakat terdampak banjir. “Mulai dari dapur umum, BPBD, menyiapkan perahu untuk warga yang butuh isolasi bantuan khusus, kemudian Dinkes tim medis sudah siap, ada kegawatdaruratan tenggalam atau yang lain, pemerintah mempersiapkan maksimal,” papar dokter Alif pada Senin malam, 9 Juni 2025.
Alif berpesan kepada warga yang terdampak banjir agar tidak selalu sering ke luar rumah. Mengingat arus deras banjir kali ini lebih deras dibanding sebelumnya.
“Harap warga hati-hati untuk tidak terlalu sering ke luar rumah, atau ke aliran air, karena aliran air sangat deras, BPBD memastikan bahwa ketinggian air lebih tinggi dari banjir sebelumnya, masyarakat waspada hati-hati tidak keluar rumah, anak-anak pengawasan orang tua jangan sampai bermain air di banjir,” imbuhnya. (yad)