GRESIK,1minute.id – Puluhan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Sidomukti bersama komunitas Earth & Human (EH) Gresik melakukan aksi razia paku yang menancap pada batang pohon di sepanjang Jalan Sunan Giri pada Ahad, 23 November 2025.
Aksi peduli lingkungan dengan cara mencabut paku, staples maupun tali tampar yang “menyiksa” puluhan batang pohon itu dilakukan untuk memperingati Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap 21 November itu.
Sejak pagi puluhan relawan yang mayoritas kaum hawa itu berkeliling menyusuri jalur Jalan Sunan Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik tersebut. Mereka sambil membawa tang, sarung tangan, dan kantong sampah. Mereka mencabut satu per satu paku, staples, dan benda-benda logam lain yang tertancap di batang pohon.
Ketua EH Gresik M.Zubaidi menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat bahwa pohon adalah makhluk hidup yang perlu dijaga. “Memaku pohon akan berdampak terhadap keseimbangan lingkungan. Seperti membuat Kambium pohon rusak, pohon rentan terserang penyakit, bahkan akhirnya mati. Pohon dapat lebih cepat keropos dan yang paling parah berpotensi rapuh dan bisa sewaktu-waktu tumbang, itu bisa membahayakan pengguna jalan,” ujarnya pada Ahad, 23 November 2025.
Hanya dalam waktu dua jam, puluhan relawan peduli lingkungan itu mendapatkan paku sebesar 7 kilogram paku. “Semua paku itu menancap di pohon-pohon,’’ kata Adrian, salah seorang pembina Pecinta Alam MTs Ma’arif Sidomukti, Gresik.
“Seluruh paku dan benda logam yang berhasil dicabut kemudian dikumpulkan lalu dijual, selanjutnya uangnya dibelikan bibit pohon yang akan dibagikan ke masyarakat sekitar. Sebagai bentuk kampanye tentang cinta lingkungan, Kami ingin menanamkan kepedulian sejak dini. Anak-anak tidak hanya tahu teori, tetapi juga terjun langsung melakukan aksi nyata,” jelasnya.
Aksi cabut paku ini juga bertujuan menjaga kualitas udara di wilayah Gresik. Pohon yang rusak akibat paku memiliki kemampuan lebih rendah dalam memproduksi oksigen. Jika kondisi ini dibiarkan, keseimbangan lingkungan pun terancam.
“Kami berharap masyarakat semakin sadar. Pohon bukan papan reklame. Ia pancarkan jauh lebih penting yaitu oksigen yang kita hirup setiap hari daripada sinyal wifi. Oksigen menberi manfaat besar bagi kehidupan kita,” tutup Caramel, salah satu relawan EH Gresik.
Melalui kegiatan ini, MTs Ma’arif Sidomukti dan EH Gresik kembali menegaskan komitmen mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama merawat pohon sebagai penyangga kehidupan. (yad)

