Seribu Biopori Organik, Ubah Wajah  Randuboto, Sidayu jadi Desa Zero Waste

GRESIK,1minute.id – Sehat dimulai dari desa. Di Kabupaten Gresik semakin banyak desa melakukan pengolahan sampah dari rumah. Terbaru, Desa Randuboto, Kecaamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pengolahan sampah di desa yang dipimpin oleh Andi Sulandra ini diberi label Biopori Organik. Pemerintah mengajak warga untuk membuat biopori atau sumur resapan. “Sekarang lebih kurang seribu biopori yang telah dibuat warga,” ujar Andi Sulandra pada Sabtu, 18 Januari 2025..

Ribuan sumur resapan ini, telah mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat penampungan sampah atau TPS yang selama ini, menjadi biang masalah bau. Lubang biopori ini kemudian diisi dengan sampah organik, seperti sisa makanan dan potongan-potongan tanaman. “Sampah organik yang busuk kita masukkan ke lubang biopori, sedangkan sampah organik kering seperti daun-daun kering kita kumpulkan dalam tong sampah untuk diolah menjadi kompos,” terangnya. 

Proses pembuatan kompos juga dilakukan dengan cara yang sederhana namun efektif. Sampah organik kering yang telah dikumpulkan kemudian dicampur dengan komposer EM4 dan sekam. Setelah melalui proses pengomposan selama sekitar satu bulan, sampah organik tersebut akan berubah menjadi kompos yang berkualitas baik dan dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.

“Dalam sebulan bisa menghasilkan 2 kwintal,” katanya. Kompos organik yang ada di biopori organik warga, Andi menerangkan, bisa ditukar dengan pupuk kompos kemasan dari TPS 3 R ( tempat pengolahan sampah reduce. Reuse dan recycle). Kini, pengolahan sampah biopori organik ini telah mengubah wajah desa yang berada di muara Sungai Bengawan Solo itu menjadi lebih bersih. Pemerintah desa atau Pemdes Randuboto mengklain telah mencapai status zero waste. (yad)