GRESIK,1minute.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan komitmen pemerintah dalam bidang pendidikan tetap menjadi prioritas, meski transfer keuangan daerah (TKD) dari pemerintah pusat berkurang lebih dari Rp 0,5 triliun.
“Meski terjadi penyesuaian TKD secara nasional, hak-hak guru tetap menjadi prioritas,” tegas Bupati Fandi Akhmad Yani saat menghadiri Semarak Peringatan Hari Guru Nasional di Gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) Gresik pada Rabu, 26 November 2025. “Yang berkaitan dengan guru, Insya Allah tahun 2026 aman. Kami akan terus memprioritaskan hak-hak guru,” imbuhnya dan mendapatkan aplaus dari para guru.
Mantan Ketua DPRD Gresik itu, terus mendorong para guru untuk berinovasi sehingga kegiatan belajar mengajar menyenangkan. Pendidikan di Gresik, katanya, harus menyenangkan dan berorientasi pada nilai, karakter, dan kualitas pembelajaran. Ia pun mengenang pada tahun 2022, di masa kepemimpinan periode pertama, dimana Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Gresik telah menerapkan kebijakan baca tulis Al-Quran sebagai muatan lokal di sekolah negeri.
“Tahun 2022 saya menginstruksikan bahwa baca tulis Quran menjadi muatan lokal di sekolah negeri. Alhamdulillah hari ini kita semua melihat hasilnya. Sudah tidak ada lagi anak SD dan SMP negeri di Gresik yang tidak bisa mengaji,” ujar Gus Yani, sapaan akrab, Bupati Fandi Akhmad Yani.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik S.Hariyanto menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh Bupati Fandi Akhmad Yani dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik. Sejumlah capaian strategis telah terwujud, di antaranya 2.086 tenaga PPPK dan 670 PPPK paruh waktu yang telah diangkat, sehingga total mencapai 2.756 guru.
Pemkab Gresik juga memberikan insentif bagi 3.206 guru PAUD non-sertifikasi, serta alokasi anggaran hampir Rp 30 miliar untuk guru swasta, masing-masing sebesar Rp7,2 juta per tahun yang disalurkan langsung ke rekening guru.
Selain itu, Pemkab juga memberikan Penghargaan Pelaksanaan Program Pendidikan Inklusi Hatiku Padamu kepada Kecamatan Menganti untuk kategori Inklusif Transformatif, Kecamatan Bungah untuk kategori Inklusif Dedikatif, serta Kecamatan Gresik untuk kategori Inklusif Kolaboratif.
Serta, peningkatan layanan pendidikan, Pemkab Gresik terus memperbaiki sarana prasarana sekolah. Tahun 2025 mendatang ditargetkan hanya tersisa 9 persen ruang kelas yang rusak atau sekitar 760 ruang kelas, sementara 91 persen atau 8.324 ruang kelas sudah dalam kondisi baik
Sementara itu, kegiatan Semarak Peringatan Hari Guru Nasional berlangsung semarak. Gedung WEP dipadati siswa dan guru Se-Kabupaten Gresik. Diawali dengan Khatmil Quran seribu penghafal quran dari kelas Tahfidz. Lalu, pemberian penghargaan kepada Guru Berprestasi.
Yakni, Siti Chomsiyah dari UPT SDN 145 Gresik dengan prestasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Transformatif Kepala SD ; Mufarrochah (TK Muslimat NU 7 Pongangan) dengan prestasi Lomba Cipta Alat Permainan Edukatif ; Satria Yudha Prakosa (UPT SDN 35 Gresik) sebagai Duta Pemuda Kreatif Jawa Timur, dan Andi Herawanto (UPT SDN 45 Gresik) selaku Pelopor Komunitas Guru Pendidikan Dasar (Dikdas).
Berikutnya,Ahmad Nur Hadi (UPT SDN 125 Gresik) dengan prestasi Inovasi Pembelajaran Mendalam, Koding dan Kecerdasan Artifisial, serta Nur Khomsidah (UPT SDN 149 Gresik) dengan prestasi Menulis 750 Kata. (yad)

