Video Aksi Brutal Remaja Putri Beredar di Medsos, Mirip Anggota Geng


GRESIK,1minute.id – Vidoe dugaan perundungan viral di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi 23 detik itu seorang anak perempuan diperkirakan usia belasan tahun menjadi korban perundungan sejumlah remaja putri di selasar Alun-alun Gresik. 

Dalam video itu, anak korban memakai kaus bercorak garis-garis horisontal di tampar, di tendang, di jambak sejumlah remaja putri.

Meski, korban kekerasan itu sudah terjatuh sambil menutupi wajahnya dengan jilbab warna hitam, pelaku seakan tidak mau memaafkan.  Bahkan, pelaku itu semakin beringas. Terlihat mereka meringis seakan terpuaskan hasratnya menyakiti si korban.

Belum diketahui secara pasti video dugaan perundungan itu kapan dilakukan pelaku dan kemudian direkamnya. Akan tetapi, video kekerasan itu tersebar di medsos sejak Kamis hari ini, 7 Januari 2021.

TAMPARAN : Seorang anak diduga korban perundungan menutupi wajah ketika usai ditampar terduga pelaku di selasar Alun-alun Gresik (foto : tangkapan layar)

Kejadian ini mengingatkan kejadian 1 April 2016 lalu. Seorang pelajar putri dihajar di sebuah jalan di kawasan Industri Gresik. Korban adalah pelajar SMK di Kota Gresik. Terduga pelaku adalah anak Geng Cutes. 

BRUTAL : salah satu adegan dugaan perundungan di selasar Alun-alun Gresik diduga dilakukan sejumlah remaja putri ( foto : tangkapan layar)

Kasat Pol PP Gresik Abu Hasan mengatakan, pihaknya masih melakukan penelusuran video dugaan perundungan itu. Abu Hasan belum bisa memastikan kebenarannya vidoe tersebut.

“Tapi, kalau video itu benar, saya berharap diusut tuntas,”kata Abu Hasan dikonfirmasi seluler, Kamis 7 Januari 2021.

Pengusutan untuk mencari pelaku kekerasan dan perekam video kemudian di share ke medsos itu.  “Kalau video itu benar harus diusut semua yang terlibat,”tegasnya. 

Terkait antisipasi menangkal kejadian di fasilitas umum (fasum) atawa di Alun-alun Gresik, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik. 

“Kami akan usulkan pada jam tertentu akses ke lantai atas (selasar) Alun-alun Gresik harus dibatasi,”tegasnya. Sebab,  pihaknya tidak mungkin mengawasi 24 jam nonstop di kawasan Alun-alun itu. 

Sebenarnya, sebelum pandemi Covid-19, pihaknya mengusulkan ada pemasangan closed circuit television (CCTV) di kawasan Alun-alun Gresik. Namun,  rencana belum teralisasi karena anggaran terserap penanganan pagebluk corona itu. 

“Anggota sudah sering menghalau masyarakat yang nekat menaikkan motor di lantai atas Alun-alun Gresik itu,”ujarnya.  (*)