LPPNU Gresik Launching Ketan Mapan, Wabup Gresik Ajak Milenial Cintai Pertanian 

GRESIK,1minute.id – LPPNU (Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama) Gresik melaunching Ketan Mapan. Launching Kelompok Tani Nahdiyin Maju Produktif Andalan bertepatan peringatan Hari Tani Nasional (HTN) 2022 ini dihadiri Ketua LPPNU Jatim Ghufron Ahmad Yani, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Ketua LPPNU Gresik Muzarodin dan Ketua PCNU Gresik KH Mulyadi.

Launching dipusatkan di Mustika Rasa & Resto di Jalan Tri Dharma, Gresik pada Sabtu, 24 September 2022. Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengajak generasi milenial untuk mencintai pertanian. Jawa Timur, penghasil padi peringkat 5 nasional.

“Bahkan Kabupaten Gresik tidak hanya dikenal sebagai kota Industri saja, namun Gresik menduduki posisi nomor 2 se-Jatim terkait penghasil padi terbesar,”kata Bu Min-sapaan-Wabup Aminatun Habibah. Untuk itu, lanjutnya, petani Gresik harus bangga. Dirinya berharap para pemuda ikut andil dalam mengelola pertanian di daerah.

“Apalagi sekarang ini, mengelola pertanian dipermudah dengan penggunaan teknologi, maka tentunya dapat membantu meningkatkan produksi pertanian. Dan kesejahteraan masyarakat terutama para petani lebih meningkat. Ayo pemuda milenial, kita bangun pertanian di Gresik agar sektor pertanian di Gresik semakin baik,”pungkasnya.

Ketua LPPNU Gresik Muzarodin mengatakan, perhelatan launching dan lomba cerdas cermat antar MWC LPPNU kali perdana dilakukan oleh LPPNU Gresik. Yang sebelumnya, hanya mengikuti kegiatan di instansi pemerintahan. 

“Dari kegiatan ini, kami melihat basis Nahdliyin di Gresik 90% petani. Nah, ini sebagai langkah pemberdayaan kepada petani NU, Ghiroh (semangat gerakan) kepada para petani, dan melihat krisis regenerasi dari pertanian, perkebunan, dan peternakan,”ungkapnya. 

Kedepan lanjut dia, kelompok tani Ketan Mapan bagian solusi pertanian bagi jamaah Nahdlatul Ulama Gresik. Utamanya, dari regenerasi petani di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini. 

“Maka, kedepan kami akan gelar pelatihan kader penggerak pertanian. Dengan sasaran kader muda. Kalau tidak sekarang, lima sampai 10 tahun tidak ada pertanian di Gresik. Karena pertanian ini tidak hanya cangkul, sawah. Tapi ada usaha pertanian dan kemajuan digitalisasi bagi petani,”jelasnya. (yad)