Banjir Kali Lamong Meluas, Bupati Gresik dan Kapolres  Kirim Bantuan Gunakan Perahu Karet

GRESIK,1minute.id – Kali Lamong ngamuk. Air bah kiriman itu terus mengalir hingga jauh. Ikhtiar pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melakukan normalisasi dan melakukan penyedotan air belum bisa mencegah air surut. Bahkan, semakin mengalir jauh karena ada sejumlah tanggul jebol.

Data didapat 1minute.id air bah merambah 13 desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Cerme dan Menganti. Rinciannya, Di Kecamatan Cerme di Desa Morowudi, Dungus, Pandu, dan Iker-Ikergeger. Ketinggian air rata-rata selutut orang dewasa. Desa Morowudi, terdampak paling parah. Ada 175 unit rumah yang terendam. Jalan Raya Morowudi ditutup untuk semua kendaraan bermotor. Arus lalu lintas dialihkan lewat Pasar Cerme ke arah Benjeng. Dan, juga arah sebaliknya. 

Sedangkan di Kecamatan Menganti, air bah luapan Kali Lamong menggenangi Desa Boboh, Bringkang, Mojotengah, Pranti, Putat Lor, Beton, Gading Watu , Boteng dan Hendrosari. Simpang tiga Jalan Raya Boboh menuju Benowo, Surabaya ditutup untuk semua kendaraan. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom kembali melakukan pemantauan perkembangan banjir luapan Kali Lamong itu pada Kamis, 23 Februari 2023. Gus Yani dan Kapolres Adhitya mendatangi sejumlah warga di Desa Morowudi yang terdampak paling berat akibat banjir kiriman itu. 

Mereka mendatangi rumah dan memberikan bantuan kepada warga terdampak dengan naik perahu karet. Sebab, ketinggian air di Jalan Raya Morowudi itu mencapai pinggang orang dewasa. Selama 60 menit, Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad dan AKBP Adhitya blusukan  menemui warga terdampak banjir. Dalam dialog bersama dengan warga Desa Morowudi, Gus Yani seakan ikut merasakan kesusahan yang dialami warganya akibat luapan Kali Lamong itu. “Sekarang sudah memasuki hari kelima. Air surut 5 centimeter. Naik lagi 10 centimeter,” kata seorang warga di Desa Morowudi.

DIALOG: Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berdialog dengan warga terdampak luapan Kali Lamong di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik pada Kamis, 23 Februari 2023 (Foto: Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Kondisi itu yang membuat Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani prihatin. “Saya ikut merasakan prihatin,” kata Gus Yani didampingi Kapolres Adhitya usai melakukan peninjauan lokasi banjir di Desa Morowudi pada Kamis, 23 Februari 2023. Banjir luapan Kali Lamong ini menjadi perhatian serius pemerintah. Sejumlah upaya untuk mencegah banjir cepat surut telah dilakukan. “Kami sudah mengajak BBWS melakukan penyedotan dengan mesin pompa air kekuatan besar tapi belum bisa surut,” imbuhnya. 

Penyebabnya, ada kondisi geografis di kecamatan Cerme dan lainnya lebih rendah dari bagian hulu. Selain itu, intensitas curah hujan yang sangat tinggi.  “Kondisi itu membuat sejumlah desa yang tergenangi air kiriman lama suratnya,” katanya. 

Untuk menanggulangi banjir kiriman ini, Pemkab Gresik harus berjuang sendiri. Sebab, Pemkab Gresik tidak melakukan intervensi kebijakan kepada kabupaten lain. “Mudah-mudahan dalam satu atau dua hati ini bisa surut,” harap mantan Ketua DPRD Gresik itu. 

Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menambahkan, penanganan yang dilakukan oleh Pemkab Gresik sudah on the track. “Pemkab Gresik telah membuka dapur lapangan (dapur umum) untuk mensuplai kebutuhan warga terdampak ini. Dan posko kesehatan. Kami akan terus membantu Pemkab untuk ikut untuk meringankan beban warga yang terdampak,” kata AKBP Adhitya Panji Anom. 

Perwira dua melati ini, meminta kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama orang tua harus memperhatikan anak-anak yang sedang bermain di area banjir. “Orang tua harus menjaga anak-anaknya. Dan, melarang anaknya untuk berenang di daerah banjir. Karena kita tahu kapan volume air besar sehingga arusnya tiba-tiba naik. Sehingga bisa berpotensi menimbulkan kerawanan bagi anak-anak,” katanya.

Selain itu, Kapolres Adhitya juga menghimbau masyarakat tidak memaksakan diri tetap tinggal di rumah bila kondisi air terus meningkat. “Jika kondisi rumah sudah tidak layak lagi (banjir) silakan mengungsi di tempat yang sudah disediakan. Jadi jangan dipaksakan tetap dirumah khawatir ada arus listrik yang bisa membahayakan penghuni rumah tersebut,” katanya. 

Namun, Kapolres Adhitya bersyukur sampai saat ini, belum ada evakuasi warga yang terdampak banjir Kali Lamong itu. “Data kami, sejak 2 hari lalu warga mulai kembali ke rumah masing-masing,” katanya. (yad)