GRESIK,1minute.id – Pembangunan Reservoir Bunder berada di Jalan Raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang di bangun oleh Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Gresik tuntas.
Sejarah baru bagi warga Kota Ssntri -sebutan lain-Kabupaten Gresik yang akan memasuki usia 51 tahun pada 27 Februari 2025 nanti. Sebab, reservoir alias tandon raksasa yang memiliki kapasitas 1.000 kubik air adalah satu-satu yang ada di kecamatan. Tandon raksasa berwarna biru berjumlah dua unit, masing-masing memiliki kapasitas 500 kubik itu bisa mengairi ribuan rumah di kecamatan Duduksampeyan.
Mimpi warga Duduksampeyan yang selama puluhan tahun warga Kecamatan Duduksampeyan menikmati air bersih menjadi realita di masa kepemimpinan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah ini. Selama puluhan tahun warga hanya mengandalkan air tadah hujan dan air tangki kegiatan mandi, cuci dan kakus atau MCK.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah dan Sekretaris Daerah atau Sekda Gresik Achmad Wsshil Miftachul Rachman menggelar Istighotsa dan Doa Bersama bersama ratusan warga Desa Duduksampeyan pada Senin, 11 Februari 2025.
Istighotsah dan doa bersama dalam rangka Pelayanan Sistem Pengadaan Air Minum atau SPAM Reservoir Duduksampeyan sebagai wujud rasa syukur itu diawali santunan anak yatim kemudian dilanjutkan doa bersama secara lesehan.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, pembangunan reservoir pertama di Kecamatan Duduksampeyan dilakukan secara multiyear mulai tahun 2023 sampai 2024. Sebanyak 2 unit reservoir masing-masing memiliki kapasitas 500 kubik atau 1.000 kubik
Tangki raksasa ini, kata Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani adalah karya anak bangsa. Produk dalam negeri. Anggaran untuk pembuatan satu reservoir seharga lebih kurang Rp 2 miliar. Jadi, kalau dua unit tandon raksasa ini anggarannya sekitar Rp 4 miliar.
Selain pembangunan reservoir ini, mulai 2023 hingga 9 Februari 2025, Pemerintah melakukan penambahan atau pemasangan sambungan rumah tangga sebanyak 6.169 SR. “Pemasangan 6.169 SR baru ini gratis,” kata magister Mitigasi Bencana dari Unair Surabaya ini.
“Ini tentu nikmat rasa syukur yang luar biasa. Alhamdulillah,” kata Gus Yani. Ia berharap ketersedian air bersih yang telah nanti-nantikan warga Kecamatan Duduksampeyan selama puluhan tahun itu memiliki dampak positif meningkatnya ekonomi dan kesehatan warga.
Gus Yani menegaskan pembangunan reservoir tidak berrhenti di Kecamatan Duduksampeyan. Ia meninginkan pembangunan tandon raksasa ini bisa dilakukan di setiap kecamatan di Kabupaten Gresik pada pemerintahan selanjutnya. “Pembangunan reservoir akan kita prioritaskan di kecamatan yang kekurangan air bersih,” kata suami Nurul Haromaini Ali ini.
Ia menyebut tiga Kecamatan yang menjadi prioritas yaitu Kecamatan Balongpanggang, Menganti dan Benjeng. Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng ketika musim rendeng air berlimpah. Akan tetapi, pada musim kamarau warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Sedangkan, di Kecamatan Menganti kearah Surabaya mulai Desa Hulaan, Setro sampai Laban tidak ada banyu saat kemarau. “Tidak ada kata terlambat. Alhamdulillah kita punya strategi yang sudah jelas. Kemampuan anggaran seharusnya cukup. Apalagi manfaatnya sangat jelas,” tegas Gus Yani.

Manfaat ketersediaan air bersih bagi warga, antara lain, peningkatan ekonomi dan kesehatan. Dengan satu unit tandon 500 kubik dengan anggaran Rp 2 miliaran ribuan warga bisa menikmati air bersih. Ia mengilustrasikan bila satu rumah di huni 2 orang, manfaat air bersih bisa dinikmati 12 ribu jiwa. Bila satu rumah dihuni 4 orang (bapak, ibu dan dua anak) air bersih bisa dinikmati 24 ribu orang. “Manfaatnya 1 tandon bisa 6 ribu kk/rumah. 2 unit tandon manfaatnya bisa satu Kecamatan,” jelasnya.
“Stuanting pasti turun. Kecamatan Duduksampeyan mudah-mudahan lepas dari stunting,” katanya dan dijawab Amin YRA secara bersamaan. Gus Yani menyebut, sumber air bersih untuk warga kecamatan Duduksampeyan diambil dari dua sumber air yakni Umbulan, Pasuruan dan Driyorejo. “Sumber air jelas ada dari Umbulan dan Driyorejo, sama-sama bagus airnya. Kita bsa menurunkan angka stunting, kesehatan masyarakat Duduksampeyan tambah sehat. Nek Sehat, gampang delek rezeki. Amin Ya Robbal Alamin,” ujarnya.
Istighotsa dan doa bersama ini yang digelar sebagai wujud rasa syukur karena sang Khaliq telah memberikan nikmat yang luar biasa bagi warga Kecamatan Duduksampeyan ini juga dihadiri antara lain, Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman atau DCKPKP Gresik Ida Lailatussa’diyah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika atau Diskominfo Gresik Ninik Asrukin, Direktur Utama Perumda Giri Tirta Gresik Kurnia Suryandi, Camat Duduksampeyan Merista Dedy Hartandi dan Asosiasi Kepala Desa alias AKD se-Kecamatan Duduksampeyan.
Camat Duduksampeyan Merista Dedy Hartandi mengatakan, puluhan tahun warga mengandalkan air hujan. “Kalau tidak ada hujan atau musim kemarau mereka harus membeli air tangkian. Satu tangki itu harganya ada Rp 180ribu, Rp 200.000 ribu per tangki per seminggu. Sebulan 4 kali sudah kelihatan Rp.800 ribu,” ujar Dedy.
“Air dipakai untuk ibadah sebagai, untuk mandi. Luar biasa apalagi sambungan rumah gratis banyak warga yang terharu sampai meneteskan air mata luar biasa terima kasih,” katanya. (yad)