May Day Kondusif, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani Apresiasi Buruh Jaga Iklim Investasi 

GRESIK,1minute.id – Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Kota Industri Gresik berlangsung kondusif pada Kamis, 1 Mei 2025.

Ribuan buruh yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja/Serikat Buruh (Sekber DPC SP/SB) Gresik menyampaikan aspirasi mereka melalui aksi damai yang di akhiri dengan tasyakuran bersama dan pembagian doorprize di Stadion Gelora Joko Samudro atau G-JOS.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Ketua DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir berbaur dengan para pekerja. Polres Gresik menyiagakan 427 personel untuk pengamanan aksi damai Peringatan Hari Buruh itu.

Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kedewasaan para buruh dalam menyuarakan aspirasi secara damai dan tertib. “Hidup bekerja! Kalian luar biasa,” ucap Mantan Kasubdit 4/Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya ini dengan penuh semangat, disambut tepuk tangan meriah dari para buruh.

Alumnus Akpol 2006 itu menilai, pelaksanaan May Day di Gresik tahun ini menjadi contoh positif dari sinergi antara aparat keamanan, para pekerja, dan pemerintah daerah. Ia menekankan bahwa pendekatan humanis dalam pengamanan menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini.

Bupati Gresik Fandi Achmad Yani juga menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam menjamin kebebasan berserikat dan menyuarakan aspirasi di lingkungan kerja. “Inilah hari kebebasan, hari menyuarakan kesejahteraan dan keadilan di lingkungan kerja,” ujar Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani. 

Lebih lanjut, Bupati mengapresiasi sikap dewasa para buruh Gresik yang tidak hanya memperjuangkan hak-hak pekerja, namun juga mendukung iklim investasi yang sehat dan pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menilai hal ini sebagai bentuk kolaborasi strategis yang mencerminkan kemajuan demokrasi di Gresik.

Salah satu aspirasi utama yang disuarakan adalah pembentukan Satgas PHK nasional. Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Gresik merespons cepat dengan menyatakan komitmennya untuk merancang sistem antisipatif terhadap potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Di antaranya adalah penyusunan anggaran cadangan serta skema subsidi bagi industri terdampak krisis. “Kami tidak ingin industri berhenti. Kami ingin semua tetap berjalan, pekerja tetap bekerja, dan kesejahteraan tetap terjaga,” tegas Fandi Akhmad Yani. (yad)