Oleh : Ali Yusa, Wakil Ketua UMUM PII Gresik
PERSATUAN Insinyur Indonesia atau PII Genap berusia 73 tahun. “PII Gresik menegaskan komitmennya untuk terus menjadi garda terdepan dalam pembangunan daerah,” kata Wakil Ketua UMUM PII Gresik Ali Yusa.
Ulang tahun Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang ke-73 menjadi momentum penting bagi seluruh insinyur Indonesia untuk merefleksikan peran strategis mereka dalam pembangunan nasional.
Dengan tema “Insinyur untuk Indonesia Maju dan Berkelanjutan”, peringatan ini tidak hanya menjadi ajang syukur atas capaian selama ini, tetapi juga sebagai titik tolak memperkuat kontribusi PII dalam menjawab tantangan masa depan bangsa.
Di tengah dinamika global dan perkembangan teknologi yang pesat, peran insinyur sebagai agen perubahan semakin krusial.
PII Gresik sebagai bagian dari organisasi profesi yang solid dan progresif, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung visi Pemerintah Kabupaten Gresik untuk mewujudkan “Gresik Mendunia 2045”. Visi ini bukan hanya slogan, tetapi sebuah panggilan bagi semua elemen masyarakat, termasuk komunitas insinyur, untuk bersama-sama membangun daerah yang maju, inklusif, dan berkelanjutan. PII Gresik hadir sebagai mitra strategis yang siap berkontribusi melalui keahlian teknis, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor.
Dalam konteks global, pembangunan berkelanjutan menjadi kerangka utama yang harus diadopsi dalam setiap program pembangunan daerah. Sustainable Development Goals (SDGs) yang terdiri dari 17 tujuan menjadi panduan penting, dan PII Gresik berkomitmen mengintegrasikan prinsip-prinsip SDGs dalam setiap langkah strategisnya. Mulai dari infrastruktur berkelanjutan (SDG 9), energi bersih (SDG 7), hingga kota dan komunitas berkelanjutan (SDG 11), semua menjadi fokus kerja nyata PII di Gresik.
Sebagai daerah industri yang tumbuh pesat, Gresik menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan lingkungan, efisiensi energi, dan pembangunan infrastruktur hijau. PII Gresik siap memberikan solusi melalui pendekatan berbasis teknologi dan rekayasa yang ramah lingkungan.

Insinyur-insinyur yang tergabung dalam PII memiliki kompetensi untuk merancang dan mengimplementasikan proyek-proyek yang mendukung pencapaian SDG 13 (penanganan perubahan iklim) dan SDG 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab).
Selain aspek teknis, PII Gresik juga mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan, sertifikasi profesi, dan kerja sama dengan dunia pendidikan. Hal ini sejalan dengan SDG 4 tentang pendidikan berkualitas dan SDG 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Dengan membangun ekosistem insinyur yang unggul dan kompeten, Gresik dapat mengakselerasi transformasi industri yang inklusif dan berdaya saing global.
Kolaborasi antara PII Gresik dan Pemerintah Kabupaten Gresik menjadi kunci sukses dalam mewujudkan Gresik Mendunia 2045. Dukungan terhadap perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur digital, hingga pengembangan kawasan industri berbasis teknologi tinggi merupakan bagian dari kontribusi nyata insinyur. Keterlibatan aktif PII dalam perumusan kebijakan publik berbasis data dan sains juga menjamin bahwa pembangunan dilakukan secara terukur dan berkelanjutan.
Dengan semangat ulang tahun ke-73 PII, PII Gresik menegaskan komitmennya untuk terus menjadi garda terdepan dalam pembangunan daerah. Melalui sinergi antara kompetensi insinyur dan arah kebijakan pemerintah daerah, cita-cita Gresik Mendunia 2045 bukanlah impian kosong, melainkan visi yang dapat dicapai bersama. Dengan berlandaskan nilai-nilai SDGs, PII Gresik optimis bahwa Gresik dapat menjadi contoh kota industri yang maju, berbudaya, dan berkelanjutan bagi Indonesia dan dunia. (*/yad)