27 Pelukis Cilik Ramaikan Bulan Menggambar Nasional, Ada Menggunakan Puntung Rokok 


GRESIK,1minute.id – Sebanyak 27 anak dari 9 Kabupaten /kota di Indonesia menggelar pameran lukisan di Iconmall pada Sabtu, 21 Mei 2022. Sebanyak 65 karya yang dipamerkan bocah-bocah puluhan tahun anggota Sanggar Lukis DAUN bertajuk “DAUN Drawing Exhibition” itu.

Pameran lukisan ini memperingati Bulan Menggambar Nasional berlangsung hingga 29 Mei 2022.
Meski usia mereka tergolong belia, namun karya mereka tergolong fonomenal. Out of the box. Genre lukisan juga variatif. Sehingga sangat enak dinikmati oleh siapa pun. 
“Kami disini (Sanggar Lukis DAUN) membangun infrastruktur gagasan. Out put adalah karya,”kata Pendiri dan Pembina Sanggar DAUN Arik S. Wartono pada Sabtu, 21 Mei 2022.

Gagasan tentu original. “Seni rupa anak, terdepan kita prioritaskan kreatifitas anak,”tegasnya. Puluhan karya pelukis anak berasal dari kota Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Kudus, Jogyakarta, Depok, Jakarta dan Denpasar ini membuat para pengunjung terasa betah menikmati karya mereka.

Bhre Otes : Bhre Bhawana Praja Kawula, pelukis cilik menggunakan media puntung rokok sebagai karyanya. Karya Bhre, murid Sanggar DAUN bisa menyelamatkan lingkungan dab kali pertama di Indonesia dalam DAUN Drawing Exhibition di Gresik pada Sabtu, 21 Mei 2022 (Foto: Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Diantaranya, karya Bhre Bhawana Praja Kawula. Siswa kelas 3 SDN Pacar Keling, Surabaya memamerkan 4 karya. Bhre tidak memakai cat. Anak nomor dua dari lima bersaudara pasangan Yoko Sardiyoko dan Mela Damayanti itu menggunakan puntung rokok dan pensil. Ia pun mendapatkan julukan Bhre Otes. Otes adalah puntung rokok. 

“Awalnya, nenek marah. Saya memungut rokok dianggap seperti orang gila,”cerita Bhre sambil tersenyum. Namun, akhirnya nenek memahami. Sebab, Bhre dengan ribuan puntung rokok yang dikumpulkan sejak Maret 2022 itu dianggap bisa menyelamatkan lingkungan. Bahkan Walikota Surabaya Eri Cahyadi memberikan apresiasi. “Saya bisa bertemu dengan pak Walikota karena otes itu,”ucapnya. 

Menurut Bhre, puntung rokok filter bisa mencemari lingkungan. Meski sudah ditanam di tanah namun baru bisa terurai 5 tahun sampai 10 tahun. “Sejak Maret lalu, saya memungut 30 ribu puntung rokok,”terangnya. 
Ribuan otes itu lalu di cuci menggunakan cuka dan garam. Kemudian dikeringkan. “Di cuci untuk menghilangkan bakteri,”tegasnya.

Dari ribuan puntung rokok itu, Bhre Otes telah menghasilkan 20 lukisan. Empat diantaranya di pajang dalam DAUN Drawing Exhibition. Empat lukisan itu berjudul Unititle dengan media puntung & pensil on canvas. “Saya pingin pameran tunggal,”katanya. (yad)