Empat Orang Terduga Terlibat Pernikahan Manusia dengan Kambing, Komisi Fatwa MUI Gresik Nyatakan Penistaan Agama Islam 

GRESIK,1minute.id – Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik memutuskan ritual nyeleneh perkawinan manusia dengan kambing adalah penistaan agama Islam. Keempat orang yang diduga terlibat dalam perkawinan tak lazim di Pesanggrahan Keramat Ki Ageng di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik murtad. 

Keempat orang yang terlibat perkawinan itu, pemilik Pesanggrahan Nur Hudi Didin Ariyanto ; mempelai pria Syaiful Arif ; penghulu Kresna dan pembuatan naskah Arif Syaifullah kemudian bertambah dan mengucapkan syahadat yang disaksikan oleh para tokoh agama dari empat organisasi keagamaan yakni Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq, PCNU Gresik diwakili KH Rofiq, ketua PD Muhammadiyah Gresik M In’am dan Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Gresik KH Abdul Muiz Zuhri. 

PERMOHONAN MAAF: (ki-ka) Nur Hudi Didin Ariyanto, Arif Syaifullah, Syaiful Arif dan Kresna ketika menyatakan permohonan maaf dan mengucapkan syahadat di saksikan oleh tokoh agama dari empat ormas keagamaan di Aula Masjid Agung Gresik pada Kamis, 9 Juni 2022 (Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Rakor Komisi Fatwa MUI Gresik dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir menjelang Azan Duhur, sekitar pukul 11.45 WIB. “Setelah melalui pembahasan dapat disimpulkan pernikahan manusia dengan kambing adalah perbuatan penodaan agama,”kata Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq dalam Konferensi Pers di Aula Kantor MUI Gresik di Kompleks Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim di Jalan DR Wahidin Sudirohusodo, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik pada Kamis,9 Juni 2022.

Berikut hasil pendapat dan sikap MUI Gresik:

Rekomendasi Komisi Fatwa MUI Gresik pada Kamis, 9 Juni 2022

PENDAPAT DAN SIKAP KEAGAMAAN

MUI KABUPATEN GRESIK BERSAMA ORMAS ISLAM KABUPATEN GRESIK TENTANG MENYIKAPI PERNIKAHAN MANUSIA DENGAN DOMBA

Bismillahirrahmanirrahim

Sehubungan dengan adanya pernikahan manusia dengan domba yang terjadi di Pesanggrahan Kramat Desa Jogodalu, Benjeng, Gresik pada Hari Ahad, 05 Jul 2022 pukul 15:00 WIB dengan menggunakan tata cara nikah secara Agama Islam yang telah meresahkan masyarakat, maka Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Gresik bersama Ormas Islam Kabupaten Gresik tekah melakukan karifikasi dan pengkajian, menyampaikan sikap keagamaan sebagai berikut :

1. Melakukan pernikahan dengan binatang bertentangan dengan syariat Islam 

2. Penggunaan tata cara nikah secara agama Islam dengan shighot dan tatalaksana dalam pernikahan di atas adalah bentuk penistaan terhadap agama, kemanusian, budaya dan pencemaran nama baik Kabupaten Gresik

yang merupakaan kota santri

3. Jika kesemuanya diyalaki sebagai tindakan yang benar, maka pelakunya dan semua yang terlibat di dalamnya dihukumi keluar dari Islam 4. Semua yang terlibat aktif didalamnya wajib; 

    a Bertobat dengan taubat Nauha. 

    b. Meminta maaf kepada seluruh umat Islam.

Berdasarkan hal di atas, maka pernikahan yang terjadi dan sengaja dilakukan tersebut dikategorikan sebagai penodaan agama Islam. Untuk itu MUI Gresik bersama Orman felam Kabupaten Gresik merekomendasikan 

1. Aparat penegak hukum wajib menindak tegas setiap orang yang melakukan penodaan agama Islam sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Pemerintah wajib mencegah setiap penodaan agama Islam dengan tidak melakukan pembiaran atas perbuatan tersebut 3. Aparat penegak hukum diminta proaktif melakukan penegakan hukum secars tegas, cepat, proporsional, dan profesional dengan memperhatikan rasa keadilan masyarakat, agar masyarakat memiliki kepercayaan terhadap penegakan hukum. 

4. Masyarakat muslim wajib mengamalkan ajaran agamanya sesuai dengan ketentuan syariat Islam 

5. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi di luar hukum seraya menyerahkan penanganannya kepada aparat penegak hukum, di samping tetap mengawasi aktifitas penodaan agama dan melaporkannya kepada yang berwenang. (yad)