GRESIK,1minute.id – Capaian mengesankan di 100 hari pertama, kepemimpinan Fandi Akhmad Yani-Asluchul Alif, Bupati dan Wakil Bupati Gresik periode 2025-2030. Sembilan program atau Nawa Karsa prioritas yang telah ditetapkan oleh pasangan yang dilantik oleh Presiden Prabowo itu bisa selesai secara tuntas.
Program Gresik Sehati (Pelayanan Kesehatan Integrasi), misalnya. Ada sepuluh kegiatan dilaksanakan secara tuntas. Bahkan, ada yang teralisasi hingga 304 persen yakni Di program penguatan Posyandu, Polindes dan Puskesmas target melatih 450 kader bisa teralisasi 1.371 kader atau 350 persen. Sedangkan kegiatan pemanfaatan cek kesehatan gratis di puskesmas dari target 3.500 pasien teralisasi 8.741 pasien atau 250 persen. Lalu akreditasi utama dan launching rumah sakit Gresik Sehati.
“Peluncuran RS Gresik Sehati sebagai jawaban kebutuhan layanan medis masyarakat wilayah selatan, dengan status akreditasi utama yang menandakan kualitas terjaga,” kata Plt Bupati Gresik Asluchul Alif dalam press release di 100 Hari Kerja Program Nawa Karsa di ruang Putri Cempo Kantor Bupati Gresik pada Senin, 16 Juni 2025.
Dokter Alif, sapaan akrab, Asluchul Alif didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman dan Asisten Suprapto, melanjutkan program penambahan ruang rawat inap dari target 4 puskesmas teralisasi 5 puskesmas dan penambahan 19 dari target 15 tempat tidur atau 120 persen.
“Dalam setahun kedepan nanti, target kami dari 32 puskesmas nanti hanya menyisakan 4 puskesmas bisa tidak melayani rawat inap karena keterbatasan lahan,” imbuhnya. Di program Gresik Cemerlang (Cerdas, Efisien, Menarik, Relevan dan Global), ada lima kegiatan pada 100 hari pertama. Antara lain, memberikan beasiswa mahasiswa produktif ditargetkan sebanyak 125 mahasiswa teralisasi 144 mahasiswa (115%).
Sebanyak 100 anak berkebutuhan khusus kini memperoleh hak yang sama melalui program Hatiku Padamu (HTM). Komitmen pada kesetaraan juga ditegaskan melalui penempatan 129 guru pendamping disabilitas serta rehabilitasi enam SD dengan capaian realisasi mencapai 120 persen. Para guru swasta yang selama ini berjibaku tanpa kepastian kini mendapatkan insentif: 2.287 guru SD/MI dan 1.771 guru SMP/MTs telah menerima dukungan tersebut.
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan teralisasi 120 persen. Kemudian, Nawa Karsa Gresik Gema Karya (Mamdiri dan Berkarya) ada enam kegiatan, antara lain, mewajibkan perusahaan mempekerjakan 60 persen tenaga kerja Gresik, pelatihan insentif bersertifikat BNSP dan penguatan penyerapan tenaga kerja lokal.
Saat ini, 282 admin perusahaan aktif mencocokkan lowongan dengan tenaga kerja lokal. Lima pelatihan bersertifikat BNSP bagi warga miskin (DTKS) telah digelar, membuka jalan menuju keterampilan dan daya saing. Mini Job Fair di Gresik Selatan menawarkan 27 profesi, termasuk bagi lulusan SMA yang kesulitan masuk ke pasar kerja formal.
Sedang program bela beli bagi usaha mikro telah merealisasikan pembuatan 211 nomor induk berusaha (NIB), pendaftaran 53 merek, serta fasilitasi sertifikasi mutu bagi 20 produk IKM—sebuah cara membangun ekonomi dari bawah, bukan sekadar dari atas.
Nawa Karsa Gresik Tuntas (Tanggap Unggul, Nyaman, Transparan, Akuntabel dan Sustainable), ada tujuh program kegiatan. Antara lain, warga tak lagi harus menempuh perjalanan jauh untuk mengurus dokumen. Karena Disdukcapil melakukan anjangsana dan jemput bola pemuktahiran data kependudukan dan menyediakan 20.000 kartu keluarga kini tersedia dalam format barcode, yang mempermudah akses ke berbagai layanan publik.
Gresik Integrated Smart System (IOP) telah mengintegrasikan data dari 46 OPD, mempercepat pengambilan keputusan dan mengurangi duplikasi informasi. Di tingkat desa, sebanyak 660 perangkat desa telah dilatih melalui Program Desa SIAP, menghasilkan sembilan inovasi desa digital, mulai dari layanan pengaduan masyarakat hingga sistem arsip elektronik.
Lalu Nawa Karsa Gresik Seger (Sejahtera Bahagia dan Berdikari) ada enam program kegiatan, antara lain, bantuan sosial untuk nelayan yang tidak bisa melaut, Launching kebijakan larangan penggunaan cantrang, dan bumi migran (peduli buruh migran). Di sektor maritim, sebanyak 1.715 paket sembako dan 4,5 ton beras disalurkan untuk nelayan di enam wilayah. Ini bukan sekadar bantuan sosial, melainkan bentuk nyata keberpihakan.
Pemerintah juga menegakkan larangan penggunaan cantrang demi menjaga keberlanjutan laut. Perlindungan buruh migran difokuskan melalui penyusunan dan peluncuran Perdes Migran Emas di 10 desa. Sebanyak 24.948 warga menerima bantuan sosial, dan PKH Inklusif menjangkau 991 lansia serta penyandang disabilitas—komitmen bahwa pemerintah tidak abai terhadap kelompok rentan.
Nawa Karsa Gresik Barokah ada tiga program kegiatan antara lain , bantuan hukum untuk masyarakatan miskin, dan pemuda Inspiratif Gresik. Masing-masing teralisasi 80 persen dan 125 persen.
“Semua hal ini penting, tapi kami harus berkonsentrasi pada hal-hal yang mengakar dan berdampak besar bagi masyarakat,” ujar Plt. Bupati Gresik Asluchul Alif.
Nawa Karsa, Pesona Gresik terdapat enam program kegiatan, antara lain, pengembangan dan revitalisasi ekowisata, penanaman pohon mangrove realisasi mencapai 530 persen. Bagaimana dengan Nawa Karsa, Gresik Agropolitan? Dalam 100 hari pertama ini, ada dua kegiatan untuk mendukung ketahanan pangan, petani terdampak banjir menerima 2.050 kilogram benih padi dan 8.200 kilogram pupuk NPK. Ekonomi hijau turut digerakkan melalui Pameran Nasional Giri Kedaton Bonsai, yang melibatkan lebih dari 1.000 peserta dan menjadikan Gresik sebagai pusat seni bonsai nasional.
Selanjutnya, Nawa Karsa, Gresik Mapan (Maju, Pintar dan Aman). Penanganan banjir banjir Kali Lamong tetap menjadi prioritas. Dokter Alif mengatakan, penanganan Kali Lamong tidak menghilangkan banjir Kali Lamong. “Pemerintah Kabupaten hanya berusaha maksimal mengurangi dampak yang dialami oleh warga,” katanya.
Ia menyebut pada era kepemimpinan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah, penanganan Kali Lamong sudah sangat luar biasa. Pembangunan tanggal, normalisasi Kali Lamong dan pembuatan retarding basin atau kolam retensi. Kok tetap banjir ? Banjir Kali Lamong tidak bisa ditangani sendiri oleh Pemkab Gresik, karena hulu berada di Kabupaten tetangga. Selain itu, curah hujan.
” Iya, tapi durasi air surut sangat cepat,” katanya. Banjir yang melanda Kecamatan Balongpanggang, beberapa waktu lalu, diyakini warga paling besar. “Tapi, air bisa cepat surut,” ujarnya. Pada tahun ini, imbuhnya, pihaknya akan melakukan pembebasan lahan untuk pembuatan kolam retensi. “Lahan kami yang sediakan, nanti provinsi yang membangun kolam retensinya,” terang dokter Alif. Selain pembangunan kolam retensi, juga pembangunan tanggal parapet. (yad)