GRESIK,1minute.id – Pembangunan gedung Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) Gresik di Desa Raci Tengah, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik dimulai pada Selasa, 9 Desember 2025. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2026/2027 gedung SRT anyar yang modern itu bakal menempati gedung baru itu. Pembangunan gedung SRT diestimasikan kelar pada Juli 2026.
Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan seluruh pihak. Baik jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, unsur Forkopimda, pihak kontraktor hingga peran penting dari masyarakat. Pembangunan gedung permanen SRT ini menegaskan kesiapan Kabupaten Gresik sebagai salah satu daerah di Jawa Timur yang mendukung penuh program prioritas nasional tersebut.
Menurut Sekda Washil, program ini bukan hanya sebuah pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan menjadi pondasi kemajuan bangsa. Sekolah Rakyat hadir sebagai upaya negara menyediakan ruang belajar yang inklusif, terjangkau dan berkualitas bagi anak-anak kita terutama mereka yang membutuhkan dukungan lebih besar.
“Pemkab Gresik berkomitmen mendukung penuh dan menyukseskan program ini. Mulai dari penyediaan lahan, fasilitasi perizinan hingga pendampingan dalam pelaksanaan pembangunan,” tegas Washil saat menghadiri doa bersama dan peletakan batu pertama pembangunan gedung SRT pada Selasa, 9 Desember 2025.
Achmad Washil optimis pembangunan gedung Sekolah Rakyat dapat selesai tepat waktu, tepat mutu, dan sesuai jadwal. “Mudah-mudahan bulan Juli sekolah ini sudah terbangun dan dapat dipakai oleh anak-anak kita di Kabupaten Gresik. Semoga apa yang kita mulai hari ini menjadi amal jariyah, membawa keberkahan bagi daerah kita serta menjadi langkah besar menuju Gresik yang lebih cerdas dan lebih maju,” katanya.
Washil mengungkapkan, Sekolah Rakyat merupakan program strategis nasional dalam meningkatkan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat serta mewujudkan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto.
Di tempat sama, mewakili Satuan Kerja (Satker) Kementerian Pekerjaan Umum selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk proyek-proyek di bawah Penyediaan Perumahan Swadaya 2 (PPS2) Jatim M. Akbar Ansyari berharap pembangunan Sekolah Rakyat membawa dampak, membuka partisipasi dan kesempatan bagi warga sekitar. Terutama ekonomi, baik dari sisi UMKM maupun kesempatan kerja sesuai kebutuhan.
“Pembangunan Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi serta menciptakan lapangan kerja baru. Terutama bagi warga yang dilalui oleh pembangunan ini,” harapnya.
Ia mengatakan, di atas lahan seluas 6,2 hektare, pembangunan Sekolah Rakyat ini nantinya menampung masing-masing tiga Rombongan Belajar (Rombel) dari SD, SMP, SMA dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya sebagai penunjang mutu pendidikan.
“Di Jawa Timur ada lima kabupaten/kota yang siap membangun permanen Sekolah Rakyat. Di antaranya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sampang, Kabupaten Tuban, Kabupaten Jombang dan Kota Surabaya,” pungkasnya.
Seperti diberitakangedung SRT Gresik diperuntukkan untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Setiap jenjang pendidikan terdapat tiga rombongan belajar atau rombel. Setiap rombel akan diisi 25 peserta didik. Jadi totalnya 225 siswa (SD, SMP dan SMA). Bila ditambah siswa kelas X Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 30 Gresik yang saat ini menempati eks gedung UPT SMP Negeri 30 Gresik di Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu total menjadi 300 siswa.
Di gedung SR di bangun sebanyak 36 ruang kelas, asrama siswa putra, putri dan guru, laboratorium, masjid, kantin. Gedung SR akan dilengkapi fasilitas lapangan basket, mini soccer hingga ruang terbuka hijau (RTH). Semua fasilitas itu dibangun di atas lahan seluas lebih dari 5 hektar dengan total luas bangunan mencapai 62.577 meter persegi. (yad)

