Wilmar & Pemkab Gresik Kolaborasi Tanam Seribu Mangrove di Pesisir Karangkiring 

,GRESIK,1minute.id – Kawasan Wisata Mangrove Karangkiring lebih riuh dari biasanya pada Sabtu, 3 Mei 2025. Ratusan orang berkumpul di kawasan eduwisata berada di Desa Karangkiring, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.

Mereka berkumpul untuk menanam seribu bibit pohon mangrove jenis Rhizophora mucronata itu. Penanaman ribuan pohon mangrove itu hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Gresik dengan Wilmar Nabati Indonesia. 

Penanaman pohon ini untuk memperingati Hari Bumi 2025 ini bagian dari pelaksanaan program 100 hari Nawa Karsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani-Asluchul Alif. Penanaman pohon di pesisir pantai itu dipimpin oleh Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif. Hadir dalam kegiatan peduli lingkungan itu, Sekretaris Daerah atau Sekda Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman, Business Unit Head PT Wilmar Nabati Indonesia Ridwan Brandes Nainggolan, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Gresik Sri Subaidah. 

Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif menyampaikan apresiasi tinggi kepada PT Wilmar atas kepedulian dan kontribusinya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di Gresik. Ia menegaskan sebagai wilayah industri sekaligus pesisir, Gresik sangat membutuhkan langkah-langkah strategis seperti penanaman mangrove.

“Mangrove tidak hanya penting untuk mengurangi abrasi, tapi juga memiliki kapasitas menyerap karbon empat sampai lima kali lebih besar dari hutan tropis daratan. Ini menjadi solusi nyata untuk menurunkan emisi karbon di wilayah kita,” ujar dokter Alif-sapaan-Asluchul Alif.

Kawasan ini, Ia melanjutkan, memiliki potensi besar sebagai ruang edukasi lingkungan sekaligus destinasi ekowisata berbasis komunitas yang mendukung ekonomi lokal. “Saya sangat menikmati suasana kawasan wisata mangrove Karangkiring,” katanya. 

Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman menambahkan, bahwa penanaman mangrove ini tidak hanya kegiatan simbolik, tetapi juga bagian dari strategi besar Pemkab Gresik dalam menekan emisi gas rumah kaca melalui pendekatan berbasis ekosistem.

“Penanaman mangrove ini merupakan bagian dari kontribusi nyata terhadap target penurunan emisi gas rumah kaca, khususnya dari sektor blue carbon. Ini sejalan dengan Nawa Kars, khususnya pilar Pesona Gresik yang mendorong pengembangan dan revitalisasi ekowisata,” ujarnya.

Penanaman mangrove ini melibatkan sebanyak 111 orang dari berbagai elemen masyarakat, termasuk unsur pemerintah, dunia usaha, dan komunitas lokal. Berdasarkan data Aksara 2024, potensi penurunan emisi dari penanaman mangrove di Kabupaten Gresik tercatat sebesar 2.311.054 ton CO₂ ekuivalen, dari total estimasi emisi sebesar 10,2 miliar ton CO₂ ekuivalen. Angka ini menunjukkan betapa strategisnya langkah rehabilitasi kawasan pesisir untuk keberlanjutan lingkungan.

Business Unit Head PT Wilmar Nabati Indonesia Ridwan Brandes Nainggolan, mengungkapkan bahwa PT Wilmar merasa bangga atas kolaborasi berbagai pihak yang memungkinkan kegiatan ini dapat terwujud. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen PT Wilmar dalam mendukung pelestarian lingkungan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.

“Sejak tahun 2016, PT Wilmar telah menanam sekitar 10 ribu pohon mangrove dan berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan ini secara berkelanjutan setiap tahunnya,” ungkapnya. (yad)