Renovasi Gedung Sekolah Rakyat Dikebut, Wabup Gresik : KBM Dimulai sebelum HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia 

GRESIK,1minute.id – Renovasi gedung sekolah rakyat memasuki hari kesebelasan. Pekerjaan renovasi yang dikerjakan oleh Nidya Adhi KSO (kerjasama operasi) diestimasikan rampung sebelum HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Perkembangan proses renovasi gedung Sekolah Rakyat itu menjadi salah satu prioritas perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik. Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif menyatakan, sekolah rakyat akan dibuka pada Agustus 2025 nanti. 

“Ini merupakan hari kesebelas renovasi yang dilakukan oleh Nindya Adhi KSO. Alhamdulillah dikerjakan dengan baik. Insya Allah sebelum tanggal 17 Agustus, pembangunan atau renovasi sudah selesai,” harap dokter Alif, sapaan Asluchul Alif pada Senin, 14 Juli 2025. Selain pekerjaan renovasi, ia melanjutkan, nantinya juga akan ada perabot lengkap dari pihak Nindya Adhi KSO. Ia berharap pada Agustus nanti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di Sekolah Rakyat dapat segera dimulai agar tidak mundur lagi.

“Untuk siswa-siswi Sekolah Rakyat sudah siap, ada sebanyak 75 siswa kelas 1 SMA dengan jumlah rombongan belajar (Rombel) tiga kelas,” ungkapnya.

Wabup juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Sosial, dan Kementerian PUPR atas dukungan renovasi Sekolah Rakyat. Ia juga berterima kasih atas kepercayaan Kementerian Sosial dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang disambut antusias oleh masyarakat.

“Kehadiran Sekolah Rakyat akan memberikan harapan bagi anak-anak dari keluarga miskin Desil 1 (miskin ekstrem) di Kabupaten Gresik untuk tetap menatap masa depan dan mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan,” tegasnya.

Sebelum meninggalkan Kecamatan Sidayu, suami dari dr. Shinta Puspitasari ini juga meninjau pemeriksaan kesehatan gratis bagi calon siswa Sekolah Rakyat yang diinisiasi Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan di UPT Puskesmas Sidayu.

“Melalui Sekolah Rakyat, bukan hanya membantu anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan adanya cek kesehatan sebelum mengikuti proses pembelajaran, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadirkan hidup yang lebih sejahtera bagi anak-anak Indonesia,” katanya. (yad)