GRESIK,1minute.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama jemaah masjid dan warga Kota Santri melakukan doa bersama untuk Keselamatan Bangsa di Masjid Jamik Gresik di Jalan KH Wachid Hasyim, Alun-alun Gresik pada Rabu, 3 September 2025.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani tampak hadir ditengah-tengah tokoh agama (toga) tokoh masyarakat (tomas) serta pimpinan partai politik. Doa bersama ini bertujuan mendoakan Gresik agar selalu damai, rukun, dan kondusif.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, dalam sambutannya, mengajak semua pihak untuk terus menjaga persaudaraan dan kondusivitas Kota Santri, sebutan lain, Kabupaten Gresik. “Alhamdulillah di Gresik, Forkopimda kompak. Mudah-mudahan kita bisa terus menjaga keamanan, agar masyarakat tetap tenang berkegiatan. Atas nama pemerintah, Saya berterima kasih kepada semua yang mau menahan diri, melihat kepentingan yang lebih besar, yakni Gresik yang aman dan damai,” kata mantan Ketua DPRD Gresik itu.
Dalam kesempatan itu juga, Gus Yani, sapaan akrab, Fandi Akhmad Yani juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ricuh di sejumlah daerah pekan lalu. “Kita berdoa bersama untuk para korban. Semoga Allah mengampuni dan melindungi negeri ini. Gresik aman, Indonesia aman,” tambah magister Mitigasi Bencana Unair Surabaya itu.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik KH Mulyadi menyebut acara ini sebagai momen menyamakan rasa. “Alhamdulillah sore ini kita buktikan bahwa Gresik damai. NU merasa ikut bertanggung jawab, karena masyarakat Gresik adalah bagian dari kita semua,” ujar Kiai Mulyadi.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Muhammad Thoha Mahsun mengapresiasi munculnya ajakan untuk menjaga ketenteraman dan kesejahteraan bersama. Sementara itu, KH Abdul Mu’is, pengurus LDII Gresik menambahkan rasa syukur atas suasana aman yang memungkinkan masyarakat beraktivitas tanpa gangguan. “Kerukunan dan kekompakan adalah simbol bahwa kita bisa menghadapi apa pun,” katanya.
Sementara, KH Zakaria Al Ansori, salah satu tokoh masyarakat, mengingatkan bahwa perbedaan suku dan pandangan jangan menjadi alasan perpecahan.
“Semoga doa yang kita panjatkan hari ini membawa kebaikan, menjadikan Indonesia sebagai negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafūr,” tuturnya. Doa bersama dihelat badal Salat Ashar ini dilanjutkan dengan Salat Maghrib berjamaah ini berlangsung khidmat (yad)