Diduga Tempat Pemandian Raja dan Permaisuri Ditemukan di Rejosari


GRESIK,1minute.id – Sebuah tempat pemandian ditemukan masyarakat Dusun Rejosari, Desa Sukorame, Kecamatan Wringinanom, Gresik.  Tempat pemandian atau “Umbul Pasiraman” atau “Umbul Binangun” (pengucapan dalam bahasa Jawa “Umbul Winangun”) itu diduga peninggalan Kerajaan Majapahit. 

Tempat para raja, permasuri, para istri (garwo ampil), serta para putri-putri raja mandi. Pemerintah Desa (Pemdes) setempat sedang menunggu hasil penelitian dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto. Bila hasil kajian BPCB menyatakan, pemandian itu adalah salah satu situs budaya peninggalan Kerajaan Majapahit, pemdes akan menjadikan kawasan itu sebagai desa wisata.

Tempat pemandian itu ditemukan warga pada Kamis lalu, 9 September 2021. Saat itu, warga hendak membuat waduk ukuran 12 x 8 meter persegi. Pembuatan waduk di area tempat mata air yang tidak pernah kering itu menggunakan alat berat, ekskavator. Di kedalaman 2 meter alat penggalian mebentur benda keras. Benda ada batu bata warna merah. Ukuran batu bata ini lebih besar dan tebal dibandingkan batu bata yang ada selama ini. 

Tebalnya, tebal 9 centimeter dan lebar 32 centimeter hingga 40 centimeter. Selain, batu bata juga ditemukan Lumpang. “Pertama kena alat berat, posisinya tertimbun tanah dan tidak beraturan. Sedangkan yang masih dibawah ini bentuknya batu bata tersusun memanjang seperti tempat padusan. Saya injak, dasarnya juga batu bata,”terang Nur Silam, salah satu warga setempat. 

BATUBATA PETIRTAAN: Warga Desa Rejosari, Desa Sukorame, Kecamatan Wringinanom menemukan tempat pemandian diduga era Majapahit. Kepastian tempat pemandian ini situs sejarah menunggu penelitian dari BPCB Trowulan, Mojokerto ( Foto : Ist)

Selain ditemukan bebatuan kuno, warga juga menemukan lumpang berbentuk batu, tempat zaman dahulu menumbuk padi. Kata Nur Silam, lumpang biasanya dijadikan simbol yang dipajang di dekat petirtaan. “Lumpang ini tertanam di dalam tanah, saya  mengira mungkin bebatuan biasa, setelah digali ternyata lumpang,”katanya.

Penemuan diduga tempat pemandian para raja dan permaisuri kerajaan Majapahit itu telah dilaporkan oleh warga ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gresik. Petugas Disbudpar telah mendatangi lokasi penemuan tersebut. Kini, warga menunggu petugas dari BPCB Trowulan, Mojokerto. Saat ini, sejumlah warga melakukan penjagaan secara bergiliran di lokasi penemuan tempat pemandian itu. Pasalnya, sejak ditemukan lokasi banyak dikunjungi oleh warga yang penasaran. (yad)