“Ambulans” Laut Pembawa Jenazah ke Pulau Bawean. Sudah 90 Jenazah Dilayar dengan Perahu Kayu

GRESIK, 1minute.id – Jenazah Ustad Saukani itu dinaikkan perahu layar di dermaga kapal penumpang Pelabuhan Gresik, Rabu 14 Oktober 2020.

Puluhan kerabat tokoh masyarakat berusia 47 tahun asal Desa Kepuhteluk, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean itu mengantarkan di bibir dermaga.

Diantaranya, Samwil, anggota komisi D DPRD Jatim turut mengantarkan jenazah hingga berada dalam ambulans laut itu.
Sekitar pukul 12.30, ambulans laut itu berlayar menuju Pulau Bawean.

Ambulans itu dioperatori Sab’i, 42 tahun itu menempuh perjalanan sejauh 80 mil laut dari Pelabuhan Gresik. “Perjalanan Gresik-Bawean sekitar 12 jam,”kata Samwil di Pelabuhan Gresik, Rabu 14 Oktober 2020.

“Ambulans” laut khusus jenazah ini sudah berjalan puluhan tahun. “Kalau dihitung sejak 2007, jenazah ustad Saukani adalah ke-90,”kata politisi Partai Demokrat (PD) Gresik ini. Belum ada solusi kongkrit selama 13 tahun itu.

Sebenarnya, tambah legislator asal Bawean itu, jenazah bisa dinaikkan kapal penumpang tujuan Gresik-Bawean. Ada tiga melayani transportasi laut itu. Yakni, KMP Gili Iyang, KM Express Bahari 8E atau Natuna Express. 
“Persoalannya, orang meninggal itu tidak terjadual. Kondisi darurat begini, jenazah akhirnya dinaikkan ambulans laut,”kata mantan ketua DPC PD Gresik ini.

Ongkos ambulan laut ini berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 12 juta. “Biaya ditanggung oleh keluarga duka,”katanya. Dia berharap Pemkab Gresik bisa memfasilitasi keadaan tersebut untuk meringankan beban keluarga yang meninggal dunia. 

Perjalanan sejauh 80 mil laut ini menggunakan perahu kayu ini ditempuh selama 12 jam. Pergi-pulang secara matematis 24 jam. Butuh solar sekitar 100 liter hingga 105 liter. (*)

Search