Tiga Jam Otopsi, Jenazah Remaja Diduga Korban Pembunuhan Diserahkan Keluarga

GRESIK,1minute.id – Kerjakeras polisi menungkap identitas jenazah ditemukan mengambang di kubangan bekas galian C di Desa/Kecamatan Bungah, Jumat 31 Oktober 2020 membuahkan hasil.

Memasuki hari kelima, jenazah remaja nahas yang tersimpan di kamar mayat RSUD Ibnu Sina Gresik itu diambil oleh orang tuanya, Selasa 3 November 2020. Sekitar pukul 12.30, Muhammad Arifin, 48, membawa jenazah anaknya pulang kerumahnya di Desa Sidokumpul, Kecamatan Bungah, Gresik. Arifin didampingi Kepala Desa Sidokumpul Ahmad Asyhar. 

“Jenazah kami ambil untuk dimakamkan,”ujar Asyhar ditemui di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik, Selasa 3 November 2020.  Korban berinisial AAH. Korban masih siswa kelas VIII di Kecamatan Bungah itu dilaporkan hilang pada Kamis 30 Oktober 2020. Ketika pamit keluar rumah AAH memakai sarung, kopiah hitam, baju lengan pendek warna putih. Saat itu, AAH juga membawa smarphone. 

Pada Jumat 31 Oktober 2020 sekitar pukul 16.30 ditemukan mengambang di sebuah kubangan bekas galian C di kawasan Bukit Jamur di Desa/Kecamatan Bungah. Ketika ditemukan kaki korban terikat dan kedua terikat di belakang. AAH diduga menjadi korban pembunuhan.

Korban AAH ( facebook). Ayahanda AAH, Muhammad Arifin bersama perangkat desa setempat mengambil jenazah di RSUD Ibnu Sina Gresik, Selasa 3 November 2020 ( foto atas : chusnul cahyadi/1minute.id)

“Untuk perkara itu (dugaan pembunuhan,Red), kami menyerahkan kepada kepolisian,”elak Asyhar. Dia berharap, kejadian yang menimpah AAH ini tidak terulang kembali. “Kejadian ini harus menjadikan introspeksi kita semua,”katanya. Orang tua dan masyarakat ikut mengawasi anak-anaknya. “Kami dipemerintahan desa akan melakukan perbaikan dengan cara memasang CCTV,”kata lelaki murah senyum itu.

Kamera pengintai akan dipasang di sejumlah titik di desa. “Mungkin tahun depan. Karena tahun ini anggaran desa untuk penanganan korona,”tegasnya.

Informasi yang dihimpun sebelum jenazah AAH diserahkan kepada orang tuanya. Jenazah menjalani otopsi di RSUD Ibnu Sina Gresik. Otopsi melibatkan dua anggota Inafis Satreskrim Polres Gresik dan dua dokter di rumah sakit milik Pemkab Gresik itu. Merunut petugas rumah sakit yang ditemui menyebutkan otopsi dilakukan mulai pukul 08.00 hingga 11.00. Otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab korban AAH meninggal dunia. “Kami belum mengetahui hasilnya,”ujar petugas itu ditemui 1minute.id.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Gresik AKP Bayu Febrianto Prayoga ketika dikonfirmasi belum bisa memastikan penyebab meninggalnya AAH. “Penyebab korban meninggal belum kami ketahui. Menunggu hasil otopsi dari RSUD Ibnu Sina,”katanya melalui WhatsApp, Selasa 3 November 2020. (*)