Polisi Dalami Keterangan Terduga, Gelar Rekonstruksi

GRESIK,1minute.id – Penyidik  unit  pidana  umum  (Pidum)  Satreskrim  Polres  Gresik  terus  mendalami keterangan dua remaja  yang diduga sebagai pelaku pembunuhan  terhaap AAH.  Remaja  kelas  VIII  sebuah  sekolah  di Kecamatan  Bungah  itu  ditemukan  mengambang  di  sebuah  kubangan air di  kawasan  Bukit  Jamur  di  Desa/Kecamatan Bungah, 30 Oktober  2020.

Ketika  ditemukan  korban  yang  tinggal  di  Desa Sidokumpul, Kecamatan Bungah  kondisinya mengenaskan. Kaki terikat.  Dan, kedua tangan  terikat  dibelakang.  Melihat kejadian  di  lokasi  kejadian polisi  mencurigai  AAH  meninggal  karena  dibunuh. 

Sumber dikepolisian menyebutkan, telah  mengamankan dua remaja terduga sebagai pelaku pembunuhan itu. Dua pelaku itu berinisial  S  dan  SI.  Polisi  dikabarkan  telah  dilakukan  rekonstruksi  dugaan  pembunuhan  terhadap  AAH  itu,  Kamis  5  November 2020. 

Dalam rekonstruksi  itu,  pelaku  setelah  menghabisi  korban  kemudian  mengambil  smartphone  milik  korban. Terduga pelaku berisial  S  kabur kemudian  ditangkap  polisi  di Sidoarjo. 

Sedangkan, pelaku  berinisial Si ditangkap  kecamatan  Bungah. Ketika rekonstruksi  dua  pelaku  yang  masih dibawah umur itu  didampingi kuasa hukumnya, Sulton  Sulaiman. 

”Kedua  pelaku  mengakui telah menghabisi  korban. Karena  sakit  hati,”ujar  sumber  yang  enggan  disebutkan  identitasnya.  

Kapolres Gresik  AKBP Arief Fitrianto dikonfirmasi  mengaku  pihaknya  masih  terus melakukan  penyelidikan. ”Mohon doanya,”kata  alumnus  Akpol  2001  dikonfirmasi seluler,  Kamis  5  November 2020.

Terpisah, Sulton Sulaiman  ketika  dikonformasi  membenarkan  telah ditunjuk  sebagai  kuasa hukum terduga pelaku  pembunuhan itu.  Akan tetapi,  Sulton  enggn menjlentrehkan  kronologis kejadian. 

Seperti  diberitakan,  AAH  adalah  pelajar kelas  VIII  yang  ditemukan  mengambang di kawasan  Bukit  Jamur  di  Desa/Kecamatan Bungah, Jumat  31  Maret  2020 petang.    Saat  ditemukan  kondisi  remaja  asal  Desa  Sidokumpul,  Kecamatan  Bungah  itu kondisinya  mengenaskan.  Kedua  kaki  terikat  plastik.  Sedangkan  kedua  tangan  terikat  kebelakang. Kondisi itu muncul dugaan AAH  korban  pembunuhan. Jasad  AAH  sempat  kesulitan  diidentifikasi karena sidik jari rusak. Memasuki hari kelima jenazah remaja 13  tahun  yang berada  di  kamar  jenazah  RSUD  Ibnu  Sina  Gresik  diserahkan  keluarganya.  Jenazah AAH  baru  bisa  diambil  oleh keluarganya,  Selasa  3  November 2020  sekitar  pukul 12.30. (*)