Masa PPKM, Jumlah Konfirmasi Covid-19 Meningkat, Ini Jawaban Kadinkes

Dua tenaga kesehatan Gresik membaca hasil rapid antigen di Bundaran I Love GKB beberapa waktu lalu ( foto : chusnul cahyadi /1minute.id)


GRESIK, 1minute.id – Gencarnya rapid antigen dalam operasi yustisi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuka fakta baru. Jumlah kasus konfirmasi meningkat tajam dalam sepekan terakhir ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Gresik drg Syaifudin Ghozali mengatakan, pihaknya bersama TNI, Polri semakin masif melakukan testing dan tracing. “Selama PPKM ini kita gebyar (testing dan tracing)  habis-habisan,”kata drg Syaifudin Ghozali ditemui di sela konferensi pers di Mapolres Gresik, Rabu 20 Januari 2021. 

Akibatnya, terjadi peningkatan jumlah kasus konfirmasi di Gresik. “Ini sangat baik. Kita cepat mengetahui ya semakin baik,”imbuh Ghozali. Hasil testing, tracing selama PPKM ini akan bisa diketahui dalam beberapa hari kedepan. 

“Efektivitas hasil PPKM akan diketahui dua minggu berikutnya,”ujarnya. Pasca PPKM jumlah kasus konfirmasi coronavirus disease 2019 (Covid-19) diharapkan turun signifikan. 

Seperti diberitakan, Pemkab Gresik mengalokasikan 5 ribu rapid test antigen selama masa PPKM. Pemberlakuan PPKM dimulai 11 Januari 2021 sampai 25 Januari 2021. Selama PPKM ini, tim gabungan TNI, Polri, Satuan Pol PP dan Dinkes Gresik menggelar operasi yustisi pagi, siang dan malam. 

Petugas ketika mengetahui ada potensi kerumanan masyarakat yang melanggar protokol kesehatan langsung melakukan rapid antigen atawa tes usap. Tes usap ini memiliki tingkat akurasi lebih 90 persen. Sehingga, banyak menemukan kasus baru. 

Sementara itu, data Satgas Covid-19 Gresik jumlah kasus konfirmasi bertambah 25 terakumulasi menjadi 4.575 kasus. Sedangkan, jumlah sembuh bertambah 11 menjadi 3.996 kasus.  Kemudian meninggal dunia bertambah 2 orang menjadi 305.

Untuk jumlah akumulasi  konfirmasi corona terbanyak terdapat di Kecamatan Manyar dan Kebomas. Masing-masing 829 kasus dan 815 kasus. Urutan ketiga di Kecamatan Gresik 542 kasus,  Driyorejo 504 kasus dan Menganti 469 kasus. (*)