Vakum 10 Tahun, Tradisi Lelang Bandeng Bergulir kembali

GRESIK,1minute.id  – Tradisi Pasar dan Lelang Bandeng bergulir kembali, setelah beberapa tahun hilang karena aktivitas lelang berganti kontes bandeng. Pada Jumat malam, 7 Mei 2021 tradisi ratusan di Kota Santri menjelang hari raya Idul Fitri kembali bergulir di halaman Kantor Bupati Gresik.

Masa pandemi, tradisi biasanya dihelat pada 27 Ramadan itu dikemas berbeda. Pasar, Kontes dan Lelang Bandeng. Saya mulai dari tradisi Pasar Bandeng. Ratusan tahun dipusatkan di Kota Gresik. Pada tahun lalu, tradisi menjelang lebaran Idul Fitri ditiadakan karena pagebluk corona mengganas.

Tahun ini, wabah dari Wuhan, Tiongkok itu belum ada tanda-tanda berakhir. Bupati dan Wabup, Fandi Akhmad Yani – Aminatun Habibah menggelar tradisi turun temurun dengan konsep berbeda. Pasar Bandeng digelar serentak di sepuluh titik. Inovasi baru. Selain pemerataan perekonomian juga memecah kerumunan masyarakat. Protokol kesehatan diperketat.  Harapannya tradisi tetap dipertahankan, perekonomian terungkit tanpa ada tambahan klaster corona virus disease 2019 baru.

“Karena Gresik memiliki potensi perikanan luar biasa. Potensi produksi ikan bandeng Gresik mencapai 80 ribu ton pertahun,”kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat sambutan pada Jumat malam, 7 Mei 2021. Artinya jika bandeng ini harganya Rp 10 ribu perkilogram, maka putaran ekonomi sektor ikan bandeng mencapai Rp 1 triliun per tahun.

“Ini adalah bentuk kemandirian ekonomi petani tambak,”terang sarjana Ekonomi dari Unair Surabaya itu. Belum termasuk padat karyanya. Kalau bandeng diolah dan melibatkan ibu-ibu misalnya, mencabut duri akan menyerap tenaga kerja.


Kontes Bandeng.  Kontes Bandeng muncul pascalelang bandeng diadakan. Pemenang kontes berjumlah 3 orang, juara 1, 2 dan 3 mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Bandeng itu kemudian diserahkan kepada takmir masjid, panti asuhan hingga pondok pesantren. 

“Kontes bandeng untuk menggairahkan petani tambak untuk memelihara bandeng kawak”. Tidak mudah merawat bandeng seukuran bayi itu. Telaten dan perjuangan karena memeliharanya bertahun-tahun. 

Tiga bandeng pemenang kontes Pasar dan Lelang Bandeng tahun ini adalah Zainal Arifin warga Desa Watu Agung Kabupaten Gresik berbobot 6,5 kilogram, panjang 86 centimer, umur 8 tahun. 

Runner up, diraih Ali Huda, petambak Desa Tanjungwidoro, Mengare, Kecamatan Bungah, Gresik bobot 5,1 kilogram, panjang 7,3 centimeter, umur 6 tahun. Juara ketiga, bandeng dengan bobot 5,05 kilogram, panjang 83 centimeter dan umur 7 tahun. Bandeng itu milik Syaifullah Mahdi, petambak juga kepala Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah. 

“Memelihara bandeng kawak, sama dengan merawat bayi. Karena bandeng kawak itu rentan terserang penyakit,”ujar Sandi-sapaan-Syaifullah Mahdi pada Jumat, 7 Mei 2021. Perawatan antara lain menstabilkan pH keasaman air. Kolam tambak harus dalam. 

“Setahun bobot bandeng naik 1 kilogram sudah baik,”katanya. Karena memelihara bandeng kawak sudah tradisi, ia dan petambak lainnya berlomba melakulan budidaya. “Sekarang ini, ada sekitar 20-an bandeng yang umurnya 5 tahunan. Untuk persiapan tahun depan,”katanya tersenyum.

WAKIL RAKYAT : Kontes dan Lelang Bandeng dihadiri ketua partai dan anggota DPRD Gresik ( foto : chusnul cahyadi/1minute.id)

Lelang Bandeng
Tradisi kembali dihidupkan kembali oleh duet Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah. Konsep berbeda dengan sentuhan kekinian, virtual dan offline. Pandemi COVID-19 menuntut panitia berinovasi untuk mencegah persebaran wabah sekaligus menghidupkan kembali tradisi yang oleh host acara itu vakum sepuluh tahun terakhir.

Peserta lelang adalah bupati/ walikota dan pejabat Pemprov Jatim. Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menyebut kalaborasi bupati / walikota begitu akrab. Sangat positif. “50 persen perekonomian Jatim itu ditopang kabupaten dan kota di Gerbangkertasusila,”kata Wagub Emil pada Jumat malam, 7 Mei 2021.

Di era 2000-an, lelang bandeng diikuti oleh pejabat pemerintahan kabupaten, manajer badan usaha milik daerah (BUMD) hingga pimpinan perusahaan yang menjalankan operasional di Gresik.  Misalnya, peserta lelang mengatasnamakan paguyuban camat se-Gresik, komunitas kepala organisasi perangkat daerah atau perkumpulan manajer perusahaan. 

Pasar, dan Lelang Bandeng, tradisi ratusan yang menurut budayawan Kris Aji , tradisi berlangsung ratusan tahun menjelang lebaran Idul Fitri. “Dulu santri yang mudik lebaran membawa oleh-oleh bandeng karena bandeng Gresik sangat enak,”kata Kris A.W. (*)