Pelayanan jadi Trending Topik, Dirut Giri Tirta Ngungsi Mandi

DIRUT : Direktur Utama Perumda Giri Tirta Gresik Siti Aminatus Zariyah (Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)
GRESIK,1minute.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menganggap manajemen perusahaan umum daerah (Perumda) Giri Tirta gagal merealisasikan rencana kerjanya. Akibatnya, melesetnya target itu, pelayanan distribusi air bersih kepada masyarakat kerap menjadi sorotan masyarakat. Tranding topik di media sosial (medsos).

Bupati Fandi Akhmad Yani meminta Inspektorat untuk melakukan audit kinerja dan keuangan Perumda Giri Tirta itu. “Target pelayanan distribusi air bersih kepada masyarakat tidak sesuai target. Pendistribusian air bersih yang menjadi lepas dari target awalnya berdirinya BUMD terkait kinerja internal,”tegas Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani usai pertemuan di kantor Perumda Giri Tirta pada Jumat, 17 September 2021.

Rapor merah untuk Perumda Giri Tirta. Bagaimana pendapat Direktur Utama Perumda Giri Tirta Gresik Siti Aminatus Zariyah? Risa-panggilan-Siti Aminatus Zariyah tidak menampik Perumda Giri Tirta menjadi tranding topik di medsos.  “Sebulan terakhir ada kebocoran pipa besar sehingga air tidak keluar. Kok yo beruntun. Didekat rumah saya air juga tidak mengalir,”kata Risa.
Bahkan, Direktur Utama Perumda Giri Tirta itu mengaku harus ngungsi mandi ke kantornya.

“Saya sendiri saja, pindah mandi ke kantor,”dalihnya.  Ia mengaku perbaikan kerusakan pipa besar akan kelar satu sampai dua hari kedepan,”kata Risa. Terkait manajem gagal merealisasikan rencana kerjanya? Direktur Utama Perumda Giri Tirta Siti Aminatus Zariyah mengatakan, penambahan penyertaan modal pemerintah dari APBD Gresik 2019 sebesar Rp 25 miliar belum dilaksanakan seluruh.

“Hanya proyek pipanisasi saluran air dari Desa Kedungrukem, Benjeng sampai Balongpanggang yang selesai tahun ini,”ujar Risa-panggilan-Siti Aminatus Zariyah pada Jumat, 17 September 2021. Anggaran Rp 3,6 miliar. Untuk proyek pipanisasi Giri sampai SPBU Veteran dan Giri sampai Jalan Mayjend Sungkono, Kecamatan Kebomas baru proses lelang.  Risa dengan tegas membantah proyek itu tidak sesuai perencanaan sebelumnya. “Pekerjaan itu sesuai perencanaan. Cuma pelaksaan belum dilaksanakan,”tegasnya. 

Pekerjaan tidak bisa cepat dilakukan, imbuhnya, karena pihak harus menyusun detail Engineering Design (DED) , Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta survei. “Penyusunan DED, RAB butuh waktu hampir setahun. Karena harus survei,”dalihnya. Selain itu, ada rencana pengalihan pekerjaan sehingga harus berkonsultasi dengan Badan pengawasan Keuangan dan Pembangunan (PBKP). (yad)