GRESIK,1minute.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut kebutuhan migor di Jatim sebanyak 59 ribu ton per bulan. Produksi migor sebesar 62 ribu ton. Ada surplus 3 ribu ton per bulan. Anehnya, masyarakat masih kesulitan mendapatkan migor sesuai ketentuan pemerintah.
Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) migor curah Rp 11.500 per liter ; kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan kemasan premium Rp 14.000 per liter. Seorang pedagang gorengan mengaku harus keliling untuk mendapatkan migor itu ke sejumlah pasar ritel modern. Akan tetapi, migor sudah ludes.
Ia mengaku, sebenarnya telah memiliki langganan migor di pasar tradisional. Pada Kamis lalu, 3 Februari 2022 harga dipatok sebesar Rp 18 ribu per liter. “Tapi, kemarin (Jumat,Red) telah habis,”ujarnya lirih. Operasi pasar menjadi tumpuhan untuk mendapatkan migor. Pedagang kaki lima itu memilih ikut antri membeli migor dalam operasi pasar digelar oleh Dinas Pendapatan Jawa Timur Cabang Gresik di Jalan Panglima Sudirman, Gresik pada Jumat, 4 Februari 2022.
Operasi pasar itu dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah. Menjelang salat Jumat, ia mendapatkan dua liter migor seharga Rp 25 ribu. “Kalau di pasar ada barangnya mendingan beli ke pasar. Tidak antri lama,”tegasnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menengarai ada mising link terkait distribusi migor di Jawa Timur. Sebab, produksi migor di Jatim sebesar 62 ribu ton per bulan. Sedangkan, kebutuhan masyarakat sebesar 59 ribu ton per bulan. “Ada kelebihan produksi migor sebesar 3 ribu ton per bulan,”katanya. Akan tetapi, harga migor masih diatas HET yang ditetapkan pemerintah.
Khofifah meminta kepada perusahaan untuk mengeluarkan corporate social responsibility (CSR) untuk membantu melakukan operasi pasar migor sehingga harga bisa sesuai ketentuan pemerintah. “Saya mengharapkan pelaku industri mengeluarkan CSR untuk menstabilkan harga migor,”harapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan produsen migor di Gresik. “Segera kami lakukan koordinasi karena masih ada missing link,”kata Bu Min-sapaan akrab-Aminatun Habibah.
Seperti diberitakan, Dinas Pendapatan Jawa Timur Cabang Gresik menggelar operasi pasar migor di kantornya di Jalan Panglima Sudirman, Gresik. Dalam operasi pasar migor, dinas penghasil di Pemprov Jatim itu menjual migor dibawah HET yakni Rp 12.500 per liter untuk migor kemasan premium. HET seharga Rp 14 ribu.
Setiap warga dibatasi membeli 2 liter. Sebelumnya, PT Wilmar Nabati Indonesia, produsen migor juga menggelar operasi pasar. Sebanyak 1.000 liter migor ludes dalam kurun waktu tidak lebih dari 2 jam. Padahal setiap warga hanya dibatasi maksimal 2 liter migor. (yad)