Cegah Wabah PMK Meluas, Bupati Gresik Instruksikan Dispertan Distribusikan Obat Hewan

GRESIK,1minute.id – Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah semakin dekat. Bagaimana update terbaru cara pencegahan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Kabupaten Gresik. Data Dinas Pertanian Gresik per 13 Juni 2022, wabah PMK telah menyebar 96 Desa di 14 dari 18 Kecamatan se-Kabupaten Gresik. Wabah PMK juga terjadi di Sidoarjo dan Lamongan

Total hewan ternak yang terpapar PMK sebanyak 3.731 ekor sapi terjangkit PMK. Rincianya, 779 ekor sapi diantaranya dilaporkan sembuh, 99 ekor mati dan 161 ekor terpaksa dipotong paksa lantaran terpapar PMK.

Data tersebut dilaporkan oleh Kadis Pertanian Gresik Eko Anindito Putra dalam rapat koordinasi (rakor) Pengendalian PMK di Kabupaten Gresik di Ruang Mandala Bhakti Praja lantai IV Kantor Bupati Gresik pada Senin, 13 Juni 2022. Rakor dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) dipimpin oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. 

Rakor dihadiri Asosiasi Peternak, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Gresik. Dalam kesempatan itu, Bupati Fandi Akhmad Yani mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam usaha bersama penanggulangan PMK. Ia menyampaikan bahwa Kabupaten Gresik sudah memiliki suatu modal yang terbukti efektif dalam kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak seperti halnya penangangan pandemi Covid-19 sebelumnya.

Fandi Akhmad Yani menginstruksikan Dinas Pertanian mendistribusikan obat-obatan yang sudah dibeli melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Obat-obatan untuk menekan jumlah hewan ternak yang terdampak PMK.

“Obat yang ada harus segera didistribusikan, terkait bantuan dokter hewan dari beberapa Universitas bisa diperbantukan sehingga obat tersebut bisa langsung disuntikkan ke hewan ternak. Jangan sampai obatnya ada, tetapi kita keterbatasan tenaga kesehatannya, karena ini merupakan salah satu strategi kita dalam menghambat laju penyebaran PMK,”kata Bupati berusia 36 tahun itu.

Terkait dengan persiapan Idul Adha, mantan Ketua DPRD Gresik itu, pasar hewan untuk sementara ditutup dengan tujuan agar tidak terjadi mobilitas yang mengakibatkan penularan.

“Bukan berarti kita melarang perdagangannya, tetapi pasarnya saja yang tidak boleh. Dengan semakin dekatnya Idul Adha dimana kebutuhan akan hewan kurban semakin tinggi, maka kita sepakat bahwa penjualan hewan kurban untuk berbasis kandang dan jika memungkinkan memanfaatkan teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat,”jelasnya.

Bupati Yani juga berharap peran DMI untuk bisa mengadakan sosialisasi kepada seluruh anggotanya untuk bisa lebih peka dan lebih berempati terhadap kondisi wabah PMK dengan membeli hewan kurban dari lingkungan setempat.

Ia menambahkan berhubungan dengan Hari Raya Idul Adha, banyak masyarakat yang akan menerima daging kurban sehingga akan sangat membantu dan penting untuk dibuatkan sosialisasi dengan bentuk-bentuk yang kreatif dan menarik mengenai bagaimana cara mengolah daging hewan kurban secara sehat. (yad)