Daris Cinema, Bioskop Pendidikan Pertama, Jadi Rujukan Siswa Belajar Sejarah Gresik 

GRESIK,1minute.id – Kurikulum merdeka membuat pembelajaran siswa semakin variatif. Menyenangkan. Sebab, siswa bisa belajar di luar kelas (moving class) hingga belajar di dalam gedung bioskop. Di Kabupaten Gresik ini, ada bioskop khusus memutar film pendidikan. Film pendidikan tentang sejarah Gresik Kota Lama (GKL).

Bioskop pendidikan kali pertama di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik. Bahkan, pertama di Indonesia.Bioskop pendidikan itu adalah Daris Cinema. Darul Islam Cinema. Lokasi di lantai II SMP Darul Islam (Daris) di Jalan Setiabudi, Gresik. Sekitar 50 meter sebelah timur Alun-alun Gresik. Dekat kantor Bupati Gresik lama-kini-ditempati Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) itu.

“Sejak dilaunching 5 Maret 2022, sekitar seribu siswa menonton film pendidikan disini,”ujar Kepala SMP Daris Gresik Sumarga A.Satria pada Kamis, 23 Juni 2022. Ribuan siswa berasal dari 30 lembaga pendidikan. Sekolah Dasar maupun Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI). Daya tampung Daris Cinema tidak seperti bioskop komersial yang ada di mal atau pusat perbelanjaan. Daya tampung Daris Cinema hanya 48 saat. 

“Kalau ada kunjungan pemutaran film dilakukan dua kali,”imbuh Sumarga yang juga Ketua Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya  Kota  Lama Gresik ini. Di dalam gedung dengan warna dominasi ungu ini, siswa SD/MI tidak hanya menonton bioskop. Di dalam gedung bioskop itu, siswa juga mendapatkan pengetahuan tentang sejarah Gresik Kota Lama (GKL) ini. Pematerinya, adalah anggota Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya  Kota  Lama Gresik ini.

Antara lain, Oemar Zainuddin. Ia adalah salah satu pemilik rumah di Kampung Kemasan. Pakde Noed-begitu biasa disapa adalah penulis buku “Kota Gresik 1898-1916, Sejarah Sosial, Budaya dan Ekonomi). Lalu, Achmad Khoiri, yang keturunan pemilik rumah Gajah Mungkur. Khoiri, memiliki galeri batik Gajah Mungkur. Berikutnya, Udiek. Ia adalah keturunan K.R.T. Poesponegoro, Bupati Gresik kaping satu atau pertama. Ada juga, Bairut. Ia tokoh masyarakat di Kampung Pekauman. 

Kampung Kauman dikenal karena memiliki tradisi Kupatan. Masyarakat di kampung dekat Masjid Jamik Gresik, mempertahankan tradisi puasa 7 hari setelah Idul Fitri. Semua tokoh yang menjadi pembimbing siswa ketika belajar sejarah Gresik Kota Lama di luar sekolah. Juga, di gedung bioskop, Daris Cinema. 

Nguri-uri budaya GKL itu, membuat puluhan siswa dari SDN 21 Gresik dan SD N 22 Gresik kerasan belajar sejarah di dalam Daris Cinema pada Kamis, 23 Juni 2022. Pembelajaran santai, dan menyenangkan. Siswa antusias untuk bertanya. Sehingga, suasana terasa hidup karena dialog dua arah. 

Pembelajaran sejarah tentang Gresik ini, telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik sebagai Kurikulum muatan lokal dimulai tahun ajaran baru tahun ini. Siswa di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik ini harus mengetahuinya. Nguri-uri budaya sejarah kearifan lokal (local wisdom).  

Menurut Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, keistimewaan Kota Gresik ini,  tidak dimiliki oleh kabupaten/kota lainnya di Indonesia. Kota Surabaya, Lamongan, Tuban, Bojonegoro dan lainnya. Kota Gresik, imbuhnya, memiliki sejarah sangat kuat karena pertemuan 4 budaya yakni Arab, Pecinan, Kolonial Belanda dan Melayu (Jawa). “Bahkan, Semarang, Jawa Tengah yang memiliki kota tua,  masih kurang lengkap di banding Kota Gresik. Semarang hanya memiliki 3 budaya,”katanya pada 5 Maret 2022. (yad)