Wujudkan Gen-Z Gresik Anti Stunting, Ribuan Siswa Makan Bergizi,Minum Tablet Penambah Darah di Gerakan Nasional Aksi Bergizi 

GRESIK,1minute.id – Ribuan siswa sekolah menengah pertama negeri berkumpul gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) Gresik pada Rabu pagi, 26 Oktober 2022. Ribuan siswa itu berasal dari tiga sekolah. Yakni UPT SMP Negeri 1 Gresik, SMP Negeri 4 Gresik dan SMP Negeri 16 Gresik. 

Mereka berkumpul di gedung serba guna indoor berlokasi di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Gresik untuk mengikuti Gerakan Nasional Aksi Bergizi. Gerakan nasional untuk membentuk Gen Z Anti Stunting. Ada sejumlah kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik S. Hariyanto, Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB-PPPA) Gresik drg Syaifuddin Ghozali itu. 

Tampak juga Ketua Tim Penggerak PKK Gresik Nurul Haromaini Ali, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik dr Mukhibatul Khusnah serta lainnya. Sebelum Aksi Bersama Minum Sebutir Tablet Penambah Darah, ribuan siswa itu mengikuti senam UKS dan makan makanan bergizi.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengatakan, di Kabupaten Gresik masih ditemui kasus stunting pada anak-anak berumur di bawah 18 tahun. Untuk itulah perlu adanya pengendalian dalam menurunkan angka stunting.

“Di Kabupaten Gresik ini dari 100 anak umur bawah 18 tahun, ada 23 anak yang terkena stunting. Oleh karena itu ini harus diturunkan angkanya. Yang sekarang 24 persen menjadi 14 persen atau bahkan dibawahnya,”katanya optimistis. 

Menurut Kementerian Kesehatan (Menkes), stunting merupakan gejala kurang gizi atau gagal tumbuh yang dialami oleh anak-anak di bawah 18 tahun. Umumnya terjadi pada balita. Hal ini bisa disebabkan oleh orang tua yang masih muda atau fisiknya tidak sehat saat kehamilan. 

AKSI GIZI : Peserta minum tablet penambah darah di Gerakan Nasional Aksi Bergizi di WEP pada Rabu, 26 Oktober 2022 ( Foto : Prokopim Gresik for 1minute.id)

Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang diinisiasi oleh Menkes secara serentak se-Indonesia ini, mentargetkan 1.028 sekolah dengan estimasi peserta 1.395.000 orang untuk bersama-sama minum tablet tambah darah.

Untuk itu, Bu Min-sapaan karib-Wakil Bupati Aminatun Habibah  mengarahkan agar seluruh siswa ataupun guru yang menjadi peserta aksi bergizi ini, untuk ikut serta mengkampanyekan gaya hidup sehat di daerah masing-masing. 

“Jangan lupa, informasi stunting ini harus kalian sampaikan ke seluruh masyarakat terutama tetangga-tetangga kalian. Mulai sekarang harus membiasakan gaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi, berolahraga, minum vitamin dan tablet penambah darah,”ujarnya.

“Sehingga dengan kalian memiliki kondisi yang sehat, maka keturunannya pasti juga akan sehat,”imbuhnya. Bu Min memastikan dalam pendistribusian tablet penambah darah, tidak akan berhenti disini. Nantinya, seluruh lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren akan diberikan tablet tambah darah, khususnya kepada para perempuan.

Kepala UPT SMP 1 Gresik Beri Avita Prasetya menambahkan, kegiatan Aksi Bergizi di Gresik ini juga diikuti oleh 2.774 peserta.  Mereka berasal dari 3 sekolah di Gresik. Yaitu, SMPN 1 Gresik 962 siswa, UPT SMPN 4 Gresik (950 siswa), dan UPT SMPN 16 Gresik (862 siswa).

Menurut data dari United Nations International Children’s Emergency Fund (Unicef) masih banyak remaja di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik  mengalami gejala stunting, seperti tubuh pendek, kegemukan, dan anemia atau kurang darah. “Dari data Unicef, 1 dari 4 remaja kita pendek, 1 dari 7 remaja kita mengalami kegemukan dan lebih parah lagi 1/4 remaja perempuan kita mengalami anemia,”ujar Beri. (yad)