Silatnas Bu Nyai Nusantara Fokus Bahas Problem Santriwati dan Kelompok Rentan 

GRESIK,1minute.id – Peran Bu Nyai sebagai Ibu santri di Pondok Pesantren (Ponpes) memilki  sangat penting dalam pengasuhan Pondok Putri. Khususnya, permasalahan yang dihadapi para santriwati dan kelompok rentan.

Pada Silaturahmi Nasional (Silatnas) ke-3 Bu Nyai Nusantara akan membahas segala persoalan dalam pesantren terutama menyangkut kelompok rentan. Silatnas ini diikuti lebih dari 450 pengasuh pesantren putri itu engangkat tema “Perempuan Pesantren Bergerak dan Bersinergi Membangun Peradaban Dunia” digelar di Semarang selama 2 hari, mulai Senin, 7 November 2022.

Mereka para Bu Nyai ini tergabung dalam naungan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI), yaitu lembaga NU yang mengurusi Asosisasi Pondok Pesantren. Tampak hadir Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa Mustofa, serta Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. 

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menegaskan bahwa dirinya bersama Pemerintah Kabupaten Gresik, ingin agar santriwan dan santriwati selama menempuh pendidikannya di pesantren mendapatkan pola asuh yang baik dan optimal dari para pengasuhnya. “Sebab para pengasuh tersebut merupakan pengganti orang tua,”kata Bu Min yang juga Koordinator Bu Nyai Nusantara Kabupaten Gresik ini. 

“Di sisi lain hendaknya dapat memberikan pengasuhan dan pemenuhan 4 hak dasar anak yang baik dan optimal serta dapat memberikan perlindungan kepada anak sehingga anak dapat hidup aman, tumbuh kembang anak nyaman dan tentram. Selain itu, pola asuh di pesantren juga harus di optimalkan agar santriwan santriwati tidak mengalami kekerasan dan diskriminasi,”imbuhnya. 

Bu Min dalam acara sebelumnya menegaskan, pihaknya bersama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani sudah menyadari peranan penting tersebut. Untuk diketahui Silatnas ke-3 di Semarang ini, merupakan kelanjutan dari Silatnas Bu Nyai Nusantara Pertama (2019) di Surabaya yang dilaksanakan oleh RMI PWNU Jawa Timur. Kemudian dilanjutkan dengan Silatnas Bu Nyai Nusantara Kedua (2021) di Lampung. (yad)