Pujasera Bisa Ditempati, Tempat Relokasi Pedagang Terdampak Pelebaran Jalan Manyar 

GRESIK,1minute.id – Pembongkaran lapak terdampak pelebaran Jalan Raya Manyar, Kabupaten Gresik bakal berlanjut. Saat ini, baru 57 kios dari 155 kios yang sudah diratakan dengan tanah. Masih tersisa cukup banyak yakni 98 lapak yang harus dibongkar untuk keperluan proyek strategis nasional (PSN) berada di Jalan Deandles, Pantai Utara (Pantura) Gresik.

Disisi lain, pembangunan pujasera yang bakal menjadi tempat relokasi sebagian pedagang terdampak pelebaran jalan Raya Manyar itu terus di kebut. Sebab, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik menginginkan sebelum pekerjaan pelebaran jalan Raya Manyar dilakukan antara Januari atau Februari 2023, pedagang bisa membuka lapak di tempat baru tersebut. 

Camat Manyar Zainul Arifin mengatakan, progres pembangunan pujasera sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara Pemkab Gresik, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali. “Bahkan saat ini, sudah 23 stan yang siap untuk ditempati,”kata Zainul kepada  1minute.id pada Senin, 7 November 2022. Puluhan stan lokasi di bagian selatan. Lantai stan sudah dipasang keramik. “Ada WC dan instalasi sudah terpasang,”imbuh mantan Sekretaris Kecamatan Kebomas itu. 

MAKET: Pujasera Manyar tempat relokasi pedagang terdampak proyek pelebaran jalan raya Manyar ( Foto : skrenshot)

Ia optimistis, pembangunan stan pujasera berada di lapangan Sunan Giri di Desa ManyarSidomukti, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik itu selesai sesuai jadwal. Dalam pengamatan wartawan 1minute.id bangunan pujasera sudah berdiri megah. Konstruksi baja. Sejumlah pekerja masih terlihat melakukan sejumlah pekerja. Pujasera itu 

bakal digunakan para pedagang yang terkena imbas proyek pelebaran jalan raya Manyar. Jarak pujasera dengan jalan raya sekitar 200-an meter. Pujasera itu akan dilengkapi sarana penunjang seperti taman dan fasilitas umum dengan lahan parkir luas, musala, serta arena permainan anak. Selain pekerja fisik bangunan pujasera. Juga, dilakukan perataan tanah untuk parkir. Ada satu unit alat berat yang melakukan perataan tanah tersebut. 

Pembangunan pujasera itu dibiayai secara gotong royong oleh perusahaan yang berada di Kecamatan Manyar. Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Formula Pertama. Untuk pembangunan pujasera serta kelengkapan lainnya, tambahnya, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 2,5 miliar. (yad)