Kondisi Pasar Kontraksi, SIG Kokoh, Kinerja Positif Bukukan Laba Rp 2,49 Triliun Pada 2022

GRESIK,1minute.id – SIG mengumumkan kinerja keuangan konsolidasian tahun 2022 (FY 2022). Pendapatan tercatat sebesar Rp 36,37 triliun, Beban pokok pendapatan sebesar Rp 25,70 triliun , EBITDA sebesar Rp 7,95 triliun, Laba tahun berjalan senilai Rp 2,499 triliun dan Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas inqduk sebesar Rp 2,36 triliun.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, SIG mampu mencatatkan kinerja positif di tengah kondisi pasar yang mengalami kontraksi dan peningkatan biaya energi pada 2022. Hal tersebut terlihat dari peningkatan laba bersih, yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 15,5% menjadi Rp 2,36 triliun, dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 2,04 triliun.

“SIG menerapkan prinsip kehatian-hatian dalam menjalankan bisnis untuk dapat terus mempertahankan kinerja positif di tengah kondisi pasar yang semakin menantang dan peningkatan biaya energi. Sejumlah inisiatif strategis diterapkan untuk mengamankan sektor penjualan dan pendapatan, mendorong efisiensi melalui operational excellence, melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, hingga pengelolaan utang yang baik,” kata Vita Mahreyni.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko SIG Andriano Hosny Panangian menambahkan  capaian operational excellence pada lini produksi tercapai melalui pemenuhan sumber energi dari batu bara dengan harga domestic market obligation (DMO), serta optimalisasi pengelolaan biaya operasional pada beban umum dan pemasaran, sehingga beban pokok terkendali di level 2,9% dan beban usaha turun hingga 5,9%. 

Beban utang sepanjang tahun lalu juga berhasil ditekan hingga 21% melalui penurunan tingkat utang, reprofiling sebagian utang menjadi Sustainability Linked Financing yang memiliki tingkat margin bunga lebih rendah, dan juga telah dilakukannya langkah antisipasi atas kenaikan tingkat suku bunga dengan interest rate fixing sebagian utang.

Pada akhir tahun 2022, kata Andriano Hosny Panangian, perusahaan juga telah melakukan optimalisasi struktur investasi pada anak perusahaan, terutama pada PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) untuk menciptakan tata kelola yang lebih efisien. Secara bersamaan, pengelolaan piutang berjatuh tempo panjang dijalankan dengan lebih baik sehingga memberikan dampak cash recovery dan pemulihan kerugian kredit. 

“Inisiatif-inisiatif tersebut membantu perusahaan memperkuat fundamental untuk peningkatan profitabilitas ke depan,” kata Andriano Hosny Panangian. Sejumlah inisiatif strategis tersebut berkontribusi besar pada pencapaian kinerja, yang ditandai dengan peningkatan margin laba menjadi 6,5% dibandingkan pada 2021 yang sebesar 5,6%.

Meski demikian, beban pokok pendapatan terhitung naik 2,9% menjadi Rp25,701 triliun akibat lonjakan biaya energi seiring dengan kenaikan harga batu bara dan harga BBM, yang berdampak pada kenaikan biaya distribusi.

Menghadapi situasi tersebut, SIG telah melakukan penyesuaian harga dengan menaikkan harga jual sepanjang 2022, guna menghindari predatory pricing agar iklim industri tetap kondusif. Inisiatif ini berhasil menjaga pendapatan Perusahaan di level Rp 36,379 triliun. (yad)