Suasana Tradisi Padusan Menyambut Ramadan di Gresik 

GRESIK,1minute.id – Marhaban Ya Ramadan. Bulan suci yang paling tunggu-tunggu umat muslim ini kurang hitungan hari. Tradisi menyambut Ramadan mulai terasa di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik pada Minggu, 19 Maret 2023. Diantaranya, padusan.

Padusan di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik berbeda dengan yang lainnya. Padusan atau Megengan di kota berpenduduk 1,2 juta jiwa ini berziarah dan membersihkan makam leluhur atau keluarga jelang Ramadan. Karena itulah, hampir setiap pemakaman Islam dan umum di Gresik banyak dikunjungi warga.

BUAH LANGKA : Buah Kinco atau Kawista menjadi dagangan “wajib” saat Padusan menyambut bulan suci Ramadan di Makam Islam Tlogopojok pada Minggu, 19 Maret 2023 ( Foto: Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Yang paling ramai dikunjungi warga Kota Santri ini adalah makam Islam Tlogopojok yang berada di Jalan Gubernur Suryo, Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan/Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dan, Pemakaman Umum Sumur Song di Jalan Panglima Sudirman, Gresik. Dua tempat pemakaman ini cukup luas. Ada ratusan bahkan ribuan orang yang dimakamkan di sana.

Pemakaman Islam Tlogopojok yang hari-hari bisa sepi. Saat, padusan berubah 180 derajat. Riuh. Ratusan ribu peziarah mengalir mulai pagi hingga sore. Padusan menjadi momentum warga sekitar untuk membuka lapak. Berjualan mulai kembang untuk nyekar, kuliner hingga mainan. Seperti, nasi kuning wadah perahu karton, endog Bader, Sego Romoo dan Buah Kinco alias Kawista. 

Kinco jarang ditemukan di tempat perbelanjaan pada hari-hari biasa. Karena itu, ada yang menyebutkan buah dengan kelopak keras dengan isi berwarna kecoklatan dan berbiji itu buah khas Padusan. Sedangkan, permainan yang biasa dijual adalah kapal perang tek..tek..tek. Dan, damarkurung. 

KAPAL TEK…TEK : Penjual kapal mainan ini mudah ditemui setiap Padusan di Makam Islam Tlogopojok pada Minggu, 19 Maret 2023 ( Foto: Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Menurut Muslimin, 50, padusan atau megengan ini tradisi turun temurun. Padusan disini beda. “Padusan di Gresik melakukan bersih-bersih makam dan kemudian berdoa kepada sang Khaliq,” katanya.  “Nah, selesai dari nyekar di makam leluhur atau kerabat ini, mereka pulang dan mandi untuk mensucikan diri,” imbuhnya. 

Padusan berasal dari bahasa Jawa adus yang berarti mandi. Makna padusan bagi masyarakat Jawa adalah menyucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut datangnya bulan suci. Tujuannya agar saat Ramadan datang, umat Islam dapat menjalani ibadah dalam kondisi suci lahir maupun batin. (yad)