57 Persen Guru Punya Opini Intoleran, Wabup Gresik : Ajak Jaga Kondusifitas Kota Santri di Tahun Politik 

GRESIK,1minute.id – Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur bersama Kelompok Kerja Kepala Madrasah (KKM) se-Kabupaten Gresik menggelar silaturahim kebangsaan di Ruang Mandala Bhakti Praja Kantor Bupati Gresik pada Selasa, 5 September 2023. Silaturahmi kebangsaan  diikuti oleh tokoh agama (Toga), Tokoh Masyarakat (Tomas) dan guru menghadirkan Dr Islah Bahrowi.

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mengapresiasi kegiatan silaturahi kebangsaan ini. Sebab, kegiatan ini diperlukan guna menjaga kondusifitas di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik menjelang tahun politik 2024. “Mari kita jaga kondusifitas Kabupaten Gresik yang telah tercipta selama ini. Jangan sampai rusak dengan adanya perpecahan yang disebabkan adanya perbedaan diantara masyarakat,” harap Bu Min-sapaan karib-Aminatun Habibah ini. 

Menurutnya, sosialisasi kepada masyarakat secara luas. Sehingga tidak ada berita hoax yang bisa menjadikan keadaan tidak nyaman. Apalagi hal yang dapat mencederai masyarakat. “Dalam menghadapi dinamika politik, tentu MUI punya tanggung jawab besar untuk menjaga marwah keislaman, keulamaan dan marwah keindonesiaan. Maka penting bagi MUI untuk terus mengedukasi umat,” kata Wabup berlatar pendidik ini. 

Ia berharap menjalin ikatan silaturahmi dan memupuk rasa kebersamaan tidak hanya menjelang tahun politik. “Silaturahim ini harus berlanjut. Bukan hanya di tahun politik, tapi tahun sesudahnya perhelatan politik, untuk menjaga keharmonisan dan kondusifitas masyarakat di Kabupaten Gresik,” pungkasnya.

Sementara itu. Wakil Ketua MUI Jatim KH Ahsanul Haq mengatakan, tugas dan fungsi MUI dari tingkat pusat hingga kecamatan yaitu khadimul umat (melayani umat) dan shadiqul hukumah (mitra pemerintah).  “Pengabdian MUI kepada umat dan kemitraannya dengan pemerintah. Ibarat dua sisi uang mata logam yang tidak bisa dipisahkan,” katanya.

Dikatakan, dalam menghadapi tahun politik atau pemilu 2024 semuanya harus menjaga daerah masing agar tetap aman dan kondusif. Jangan mudah terpancing isu ataupun berita hoax yang dapat merusak keharmonisan masyarakat. “MUI merupakan wadah organisasi Islam, sebagai pelayan umat dan mitra pemerintah merupakan komitmen MUI. Untuk mewujudkan harmoni keummatan, kebangsaan dan keagamaan,” katanya. 

Ketua Ukhuwah Islamiyah MUI Jatim Moh. Ersyad mengatakan, silaturahmi ini mengundang para guru Raudatul Athfal (RA), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) karena sejumlah pertimbangan. Antara lain, kata Ersyad, berdasarkan hasil survei yang dilakukan litbang Kementerian Agama sebanyak 57% guru yang ada di Indonesia mempunyai opini intoleran.

“Terima kasih saya sampaikan kepada para guru yang luar biasa sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” tandas Ersyad yang juga Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Gresik ini. (yad)