Pimpin Penanganan Kedaruratan Pascagempa, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani Ngantor di Pulau Bawean 

GRESIK,1minute.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani ngantor di Pulau Bawean sehari pascabencana gempa berkekuatan 6,5 magnitudo pada Jumat, 22 Maret 2024. Orang nomor satu di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik itu langsung memimpin penanganan kedaruratan pascagempa yang memporak-porandakan infrastruktur dan bangunan yang berada di kepulauan berjarak 80 mil laut dari pusat pemerintahan kabupaten Gresik itu.

Gus Yani-sapaan akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani juga keliling mengunjungi warga terdampak gempa terdasyat kurun waktu 50 tahun terakhir di Pulau Bawean itu. Sesekali ia dan ribuan warga merasakan guncangan yang menimbulkan suara gemuruh itu. Bupati Fandi Akhmad Yani tiba di Pulau Bawean pada Sabtu, 23 Maret 2024. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  mencatat terjadi 229 kali gempa susulan pada Sabtu, 23 Maret 2024.

“Kami memberikan sosialisasi terkait mitigasi bencana dan trauma healing kepada warga. Ini menjadi penting karena mengembalikan rasa percaya kepada masyarakat bahwa Bawean baik-baik saja,” jelas Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama rombongan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Jatim, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) anggota DPRD Gresik Dapil Bawean.

Dikatakan, koordinasi dan segala bentuk upaya mitigasi bencana sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik bersama BMKG untuk menangani warga yang terdampak. Tidak hanya bantuan, bupati juga memberikan trauma healing dan semangat kepada warga terdampak agar tetap tenang menghadapi kondisi yang ada saat ini. 

Data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik menyebutkan ada 5 Kecamatan yang terdampak gempa di Laut Jawa, Tuban-Bawean pada Jumat, 22 Maret 2024. Lima kecamatan yaknk Duduksampeyan, Cerme, Gresik dan dua di Pulau Bawean yakni Kecamatan Sangkapura dan Tambak. Sebanyak 2.972 rumah mengalami rusak ringan yang tersebar di 35 desa ; 1.286 rumah kerusakan sedang serta 820 rumah mengalami rusak berat.

Selain itu, ada 143 tempat ibadah rusak ringan, 10 tempat ibadah rusak sedang dan 11 tempat ibadah mengalami kerusakan berat. Kemudian, 59 sekolah rusak ringan, 11 sekolah rusak sedang, 5 sekolah rusak berat, 1 ponpes rusak sedang, 13 kantor rusak ringan, 1 kantor rusak berat serta 1 Rumah Sakit rusak ringan.

Untuk korban, BPBD mencatat 7 orang mengalami luka ringan. Yakni, Hasi’ah, 71,  warga Dusun Tambak Timur, Desa Tambak, Kecamatan Tambak ;  Fatmawiyah, 46, asal Dusun Rabe, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura, Amira Nita Aprilia, 4, dari Desa Gelam, Kecamatan Tambak dan Amalia Riski ,18,  warga Desa Tambak Keramat.

Selanjutnya, Nur Hasanah, 39, warga Desa Tambak Keramat, Kemal Abdullah Al Gafiqi, 2 , warga Desa Sawahmulya, Kecamatan Sangkapura dan Faiqatul Febriana, 20, warga Desa Bululanjang, Kecamatan Sangkapura.

“Untuk korban jiwa Alhamdulillah tidak ada. Sementara korban luka sudah menjalani perawatan di rumah sakit,” sebut Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) BPBD Gresik Sukardi. (yad)