GRESIK,1minute.id – Satuan Polisi Lalu Lintas atau Satlantas Polres Gresik mengumpulkan informasi untuk mengungkap kronologi lengkap kecelakaan maut yang mengakibatkan 7 orang meninggal dunia di Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Kamis, 10 April 2025.
Kecelakaan adu banteng yang melibatkan Isuzu Panther versus Bus Rajawali Indah itu terjadi pukul 05.45 WIB. Kejadian yang memilukan itu membuat masyarakat Gresik seakan turut berduka. Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, menyampaikan belasungkawa atas musibah tersebut. Dalam keterangannya, ia mengungkapkan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban.
“Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas korban jiwa dalam kecelakaan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar AKBP Rovan saat meninjau lokasi kejadian pada Kamis, 10 April 2025.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur Kombes Pol Komarudin, juga turut hadir di lokasi bersama Tim Traffic Accident Analysis (TAA). Ia menyampaikan bahwa penyebab pasti kecelakaan masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, sopir dan satu penumpang bus mengalami luka ringan dan saat ini tengah menjalani perawatan di RSUD Ibnu Sina Gresik — rumah sakit yang sama tempat proses identifikasi jenazah para korban dilakukan.
Kapolres Gresik mengingatkan seluruh masyarakat, khususnya pengguna jalan, untuk lebih berhati-hati dan selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum bepergian, terutama saat melintasi jalur rawan kecelakaan seperti kawasan Duduksampeyan.
“Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Mari tingkatkan kewaspadaan demi menghindari kejadian serupa,” tambahnya. Pihak kepolisian masih terus mengumpulkan informasi untuk mengungkap kronologi lengkap kejadian ini. Penanganan korban dan proses evakuasi dilakukan dengan koordinasi intensif antara aparat dan tenaga medis. Tragedi ini menjadi pengingat keras akan pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas.
Tragedi yang memilukan itu terjadi sekitar pukul 05.45 WIB bermula saat mobil Isuzu Panther bernomor polisi DK 1157 FCL dalam perjalanan mengantar rombongan umrah menuju Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo.
Mobil Panther dikemudikan oleh Akhmad Basuki, 48, warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban dengan 6 penumpang melaju dari Lamongan menuju Gresik. Memasuki Jalan Raya Duduksampeyan diduga mobil mengalami selip pada ban kiri, sehingga kehilangan kendali dan oleng ke kanan, melintasi markah jalan.
Nahas, saat yang bersamaan, sebuah bus Rajawali Indah nopol S 7707 UA yang dikemudikan oleh Suwarno, asal Tuban, melaju dari arah berlawanan (Gresik-Lamongan). Kedua kendaraan pun mengalami tabrakan adu banteng. Benturan kendaraan itu sangat keras, membuat bodi mobil Panther rusak parah.
Sebanyak 7 orang penumpang Isuzu Panther meninggal dunia. Rinciannya, 4 orang meninggal di lokasi kejadian, dan 3 orang lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Diduga, tujuh korban meninggal itu satu keluarga. Sedangkan, dua penumpang bus yang mengalami luka-luka bernama sopir bus Suwarno, 46, asal Tuban dan Khoirul Anam, 22, asal Bojonegoro. Keduanya mengalami patah tulang. (yad)