GRESIK,1minute.id – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Gresik akan menambah satu menjadi empat posko pemadam kebakaran di wilayah Gresik Selatan. Satu posko tambahan itu lokasi tepatnya di depan Kantor Kecamatan Menganti.
“Meskipun masih jauh dari ideal, namun penambahan satu posko di wilayah selatan akan sedikit membantu kecepatan anak-anak menuju lokasi kejadian kebakaran,”kata Kadis Damkar Gresik Agustin Halomoan Sinaga pada kegiatan Forum Discussion Group (FGD) yang digelar di Hotel Khas Gresik pada Kamis, 21 Juli 2022.
FGD mengambil tema ‘Peran Serta Masyarakat/Badan Usaha dalam Penanganan Dini Kebakaran di Kabupaten Gresik’. Selain Sinaga, narasumber lain yang dihadirkan adalah Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim, anggota Komisi II DPRD Gresik Suberi dan Kabid Pencegahan Kebakaran Kota Batu Santoso Wardoyo.
Sinaga melanjutkan, pembentukan posko baru. di Menganti akan menggenapkan jumlah posko menjadi empat untuk meng-cover seluruh wilayah Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik. Tiga posko lainnya berada di Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo, posko pusat di Jl Wahidin Sudirohusodo dan di Kecamatan Dukun.
“Idealnya memang di setiap kecamatan ada posko damkar atau minimal ada 10 titik posko. Karena sesuai Permendagri, ukuran ideal itu dilihat dari respon time yakni 15 menit petugas sudah harus sampai ke lokasi kebakaran usai menerima laporan,”kata mantan Kadispora Gresik itu.
Dinas Damkar dan Penyelamatan Gresik terbentuk 6 bulan lalu. Bagai bayi baru lahir, Dinas Damkar masih merangkak. Belum bisa berlari cepat. Apalagi, sokongan anggaran belum maksimal. Pada APBD 2022 Dinas Damkar mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 8,5 miliar. Pada R-APBD 2023 hanya naik Rp 500 juta menjadi Rp 9 miliar.
“Kalau melihat alokasi anggaran memang terlihat cukup besar, namun sebagian besar dari anggaran itu dipakai untuk membayar gaji pegawai, sekitar Rp 6 miliar lebih. Tapi kami tetap optimistis bisa melayani masyarakat secara optimal,”tegasnya.
Sinaga melontarkan tiga gagasan kepada peserta FGD yang berasal dari 23 perwakilan perusahaan itu. Gagasan pertama adalah membentuk paguyuban perusahaan pemilik alat damkar. Kedua, peningkatan sumber daya manusia (SDM) Damkar dan ketiga, membentuk forum bersama.
Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim mengapresiasi gagasan tersebut. Ia menyebut, pembentukan posko ideal setiap kecamatan. “Peningkatan SDM juga penting. Karena baru ada satu orang bersertifikasi,”kata Nurhamim yang Ketua DPD Partai Golkar Gresik itu. Sedangkan, pembentukan forum bersama dengan perusahaan akan menimbulkan solidaritas. “Kata kunci membangun adalah kolaborasi,”tegasnya. (yad)