LSD di Kota Industri Gresik Bertambah 4 Ribu Hektar. Kok Bisa?

GRESIK,1minute.id – Lahan Sawah yang Dilindungi atau LSD di Kabupaten Gresik, Jawa Timur bertambah 4 ribu hektar menjadi 39 ribu hektar. Kok bisa? Di kabupaten/kota lainnya, LSD terus berkurang karena alih fungsi untuk permukiman atau industri.

Kabupaten Gresik yang mendapat julukan Kota Industri dan memiliki Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK ini berbeda dengan kabupaten/kota lainnya karena lahan pertanian bisa bertambah ribuan hektar.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, penambahan LSD seluas 4 ribu hektar terjadi di Pulau Bawean. Di pulau terluar yang jaraknya 180 mil laut dari pusat pemerintahan Kabupaten Gresik terdapat dua kecamatan yakni Kecamatan Sangkapura dan Tambak. 

“Tambahan LSD 4 ribu hektar di dua kecamatan di Pulau Bawean itu berkat program pipanasasi pengairan yang dilakukan TNI Angkatan Darat,” kata Gus Yani-sapaan akrab-Fandi-Akhmad Yani dalam sambutan kegiatan Jaksa Sahabat Petani di Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik pada Rabu, 8 Januari 2025.

Kegiatan menanam padi bertajuk Jaksa Sahabat Tani mendukung program Asta Cita Presiden ke-8 Indonesia Prabowo Subianto ini dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi atau Kajati Jawa Timur Mia Amiati bersama Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani ini diikuti seluruh Kepala Kejaksaan Negeri atau Kajari se-Jatim, srrta puluhan petani di desa setempat. Program nandur padi bareng ini berkolaborasi dengan  Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agro Industri anggota Holding Pupuk Indonesia.

Gus Yani melanjutkan, program pipanisasi air untuk sawah itu diresmikan oleh Kepala Kesatuan Angkatan Darat atau KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak akhir tahun lalu. “Pak KSAD (Jenderal Maruli Simanjuntak,Red) terbang ke Pulau Bawean,” imbuh orang nomor satu di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik.

Program pengairan pertanian itu, lanjut Gus Yani, bisa mengubah sawah tadah hujan menjadi sawah produktif. Bila sebelum petani di Pulau Bawean hanya panen sekali setahun. Program pipanisasi yang airnya diambilkan dari bukit yang di Pulau Bawean kemudian dialirkan ke lahan persawahan. 

Mudahan nanti di tahun 2025 ketika masuk Paskahmusim penghujan atau musim kemarau tiba yang diprediksi cukup  panjang karena ada perubahan iklim intervensi yang dilakukan TNI AD ini bisa menghasilkan sawah yang tidak produktif ini bisa tanam sepanjang tahun jadwal sampai 3 kali tanam.

“Program pipanisasi ini diharapkan petani bisa panen dua sampai tiga kali setahun,” ucap Gus Yani. Pada kesempatan itu, Gus Yani juga mengharapkan kepada Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agro Industri untuk bisa menyediakan pupuk bersubidi untuk pertanian di Pulau Bawean itu. 

“Pak Dirut (Dirut Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo,Red) titip pupuknya bisa ditambah alokasi pupuk bersubsidi yang Insya Allah kita akan koordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Timur,” ujar Gus Yani. (yad)