Selesaikan Persoalan Kali Lamong di Tahun Pertama Pengabdian QA

GRESIK, 1minute.id – Pasangan calon nomor urut satu, Moh Qosim – Asluchul Alif (QA) menggelar sambung rasa di dua desa di Kecamatan Balongpanggang. Cabup Qosim menggelar acara di Desa Ngasin. Sedangkan, Cawabup Alif memusatkan kegiatannya di Desa Jombang Delik.

Di Desa Ngasin, Cabup Moh Qosim mendapatkan keluhan tentang hasil panen petani kerap gagal. Penyebabnya, serangan hama, irigasi hingga persoalan Kali Lamong yang kerap banjir ketika musim hujan.

Heru, salah satu petani di Desa Ngasin curhat tentang kabar rencana pemerintah mencabut subsidi untuk pupuk. Selama ini, tambahnya, petani mengandalkan pemupukan menggunakan pupuk bersubsidi.  “Kami berharap jangan sampai (pupuk subsidi) dihapus pak, masih banyak warga yang tidak mampu untuk membeli. Dan ada yang beli, ujung-ujungnya pupuk sudah habis,”katanya.

Penghapusan subsidi pupuk itu, tambahnya, akan membuat beban petani semakin berat. Sebab, petani selama ini sering merugi karena gagal panen akibat diserang hama tikus atau wereng coklat. “Ini saja sudah habis masa panen, belum memuaskan untuk ekonomi bagi petani,”katanya.

Warga lainnya berharap kepada Pak Qosim-sapaan-Moh Qosim ketika terpilih untuk menuntaskan persoalan Kali Lamong.

SAMBUNG RASA : Calon Wakil Bupati Gresik dr Asluchul Alif dalam sambung rasa di Desa Jombang Delik, Kecamatan Balongpanggang, Selasa 6 Oktober 2020 ( foto : tim media QA )

Sementara itu, Cawabup Asluchul Alif yang menggelar sambung rasa di Desa Jombang Delik mendapatkan keluhan serupa. Diantaranya, minimnya saluran irigasi pertanian. Sebagian petani di desa selama ini menyedot air melalui pipa menggunakan genset untuk pengairan. “Biayanya sangat mahal,”kata petani setempat. 

Bagaimana tanggapan Moh Qosim dan Asluchul Alif (QA). Cabup Qosim mengatakan pihaknya bila terpilih sebagai Bupati bersama Wabup dokter Alif akan mengupayakan penambahan jatah pupuk bersubsidi untuk petani. 

Diakui kebutuhan pupuk bersubsidi kurang, dan itu terjadi di seluruh Indonesia. Namun demikian QA nanti akan berjuang menambah jatah alokasi pupuk bersubsidi ke Kementerian Pertanian. “Terlebih Gresik merupakan salah satu lumbung padi di Provinsi Jawa Timur,”kata Pak Qosim.

Soal Kali Lamong yang sering banjir, ketua DPC PKB Gresik itu berjanji akan menyelesaikan persoalan Kali Lamong di tahun pertama pengabdian QA.  “Dulu Balai Besar Bengawan Solo (BBWS, Red) belum mengizinkan karena menunggu keputusan beberapa kota yang tidak hanya Gresik dilewati Kali Lamong,”kata mantan Kepala Dinas Pendidikan Gresik ini.

Sementara itu, dokter Alif-sapaan-Asluchul Alif menambahkan, selain mengupayakan penambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk petani. Juga, akan membuat kartu tani. “Kartu tani diharapkan mampu memberikan solusi termasuk mengenai masalah pupuk,”kata Alif.

“Kartu tani nanti difungsikan untuk memberikan informasi data yang valid antara kebutuhan dan realisasi program yang berhubungan dengan pengembangan sektor pertanian,”tambah Ketua DPC Partai Gerindra Gresik ini.

Terkait penambahan infrastruktur desa, Alif melanjutkan, akan evaluasi pelaksanaan dan pengembangan infrastruktur di tingkat desa. “Basis data informasi berasal dari pemerintahan desa (usulan dan program),”jelas dia. (*)