Lulus Diklat SKK 30 Mil, UMG Berikan Ratusan Sertifikat Pendidikan Ahli Keamanan dan Perlengkapan Kapal kepada Nelayan asal Sampang

GRESIK, 1minute.id –  Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) memberikan sertifikat pendidikan ahli keamanan dan perlengkapan kapal kepada 260 nelayan penyeberangan Sampang, Madura, Jumat 13 November  2020.

Ratusan nelayan itu mendapatkan sertifikat setelah dinyatakan menjalani pendidikan dan latihan (diklat) SKK 30 mil digelar di Pendapa Kabupaten Sampang dan Kantor  Dinas Perhubungan Jatim selama dua hari secara daring.  Sertifikat kecakapan itu setara diploma (D-1).

Menurut Wakil Rektor III UMG hasan Basri,  Kabupaten Sampang dipilih karena memiliki populasi pelaku usaha kapal penyeberangan perseorangan terbesar di Jawa Timur. Selain itu seluruh awak kapal dan kapal tidak memiliki dokumen yang sesuai dengan peraturan perundangan. Sehingga kegiatan ini merupakan aksi nyata pembinaan kepada pelaku usaha.

Kegiatan digelar di masa pandemi Covid-19, penyelenggaraan diklat dibagi menjadi 2 lokasi demi memenuhi standar protokol kesehatan (prokes).

“Materi diklat SKK 30 mil memiliki nilai KKNI (kerangka kualifikasi nasional Indonesia) level 3 yang setara D1.  aka berdasarkan RPL (rekognisi pembelajaraan lampau) Jurusan Teknik Perkapalan UMG memberikan ijazah setara D1 kepada mereka yang lulus”, kata Hasan Basri, Sabtu 14 November 2020.

Di Indonesia, tambahnya,  banyak orang yang mampu mengoperasikan perahu atau kapal, dimana keterampilannya tersebut diperoleh secara informal atau otodidak. 
Mereka umumnya mengoperasikan Kapal Layar Motor (KLM) untuk usaha wisata, menangkap ikan, dan angkutan penyeberangan penumpang dan barang.

Terhadap mereka, pemerintah menyediakan program SKK 30 mil, yang bertujuan untuk menyamakan pengetahuan dasar pelayaran. 
Melalui diklat singkat selama 2 hari secara daring,  imbuh Hasan Basri,  kecakapan para pelaut mandiri ini memperoleh pengakuan dari negara. 

“Sertifikat keterangan kecakapan (SKK) 30 mil disesuaikan dengan kemampuan berlayar umumnya kapal digunakan,”katanya.  Diklat SKK 30 mil diselenggarakan oleh pemerintah pusat melalui Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Dinas Perhubungan (Dishub)  Provinsi Jatim atau Pemkab Sampang ini melibatkan perguruan tinggi atau sekolah pelayaran. 

Sementara itu,  Kepala Program Studi (Kaprodi)  Teknik Konstruksi Perkapalan UMG Ali Yusa menambahkan, dalam kegiatan ini pihaknya mengajak mahasiswa  Teknik Bangunan Kapal di Politeknik Negeri Madura (Poltera) sebagai peserta pelatihan. 

“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi antar perguruan tinggi mutlak dibutuhkan dalam membangun negeri terlebih dalam mempersiapkan generasi unggul,”ujar Ali Yusa. Kedepan, tambahnya, bila semua kelengkapan dokumen awak kapal dan kapalnya telah terpenuhi, maka kesempatan untuk membuka peluang meningkatkan potensi wisata di perairan Sampang akan terbuka luas,”imbuh  Ali Yusa yang juga anggota dari Dewan Kelautan Jawa Timur ini. (*)