Kado Hari Jadi ke-534 Kota Gresik, Onomastika Rilis lagu Damar Kurung

GRESIK,1minute.id – Onomastika musik merilis album anyar di channel youtube pada Selasa, 9 Maret 2021. Album berjudul Damar Kurung itu sengaja dirilis bertepatan Hari Musik Nasional dan kado untuk pemerintah kabupaten (Pemkab) dan masyarakat Gresik yang sedang merayakan Hari Jadi ke-534 Kota Gresik dan HUT ke-47 Pemkab Gresik.

Kelompok musikalisasi musik asal Gresik ini berkalaborasi dengan komunitas film pendek, Gresik Movie untuk membuat video lirik di Bale Keling, Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik.

Menurut Bambang Setiawan, mengalihwahanakan lukisan menjadi lagu pengalaman kali pertama bagi Onomastika Musik sejak 3 tahun berkarya. “Damar Kurung menjadi lagu pertama yang sajaknya ditulis sendiri menggunakan Bahasa Jawa,”kata gitaris Onommastika dalam siaran pers diterima  1minute.id  pada Selasa, 9 Maret 2021.

Onomastika mengadaptasi gagasan lukisan Damarkurung karya maestronya, almarhumah Masmundari, yang berhasil mengilustrasi sisi kehidupan masyarakat Gresik dalam lukisan dua dimensi. 

Kelompok musikalisasi musik, Onomastika Musik asal Gresik membuat video klip diatas perahu di Bale Keling, Kelurahan Lumpur, Gresik ( foto : dok Onomastika for 1minute.id)

Lukisan itu menceritakan aktivitas sore hari masyarakat Gresik yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan buruh pabrik. Kegiatan anak-anak mengaji. Ada juga, budaya padusan menjelang bulan Suci, Ramadan.

Untuk ketahui, pada 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan ikon budaya masyarakat Gresik, Damar Kurung, sebagai Warisan Budaya tak benda. Hal menjadikan keberadaannya perlu dilestarikan dan dikembangkan, salah satunya melalui musik.

Para personil Onomastika merasa perlu untuk membuat lagu ini dan menjulukinya sebagai lagu daerah. Sebab hingga saat ini, belum banyak terdengar lagu daerah yang benar-benar dimiliki dan dibuat oleh orang Gresik. Memilih untuk menggunakan lirik berbahasa Gresik-an dan aransemen yang berbeda dari lagu-lagu Onomastika sebelumnya. 

“Nyatanya tidak membuat Onomastika kehilangan karakternya. Setiap karya punya tujuan masing-masing, aransemen lagu ini dipilih sesuai kebutuhan,”kata Bambang.

Sesuai semangat yang diusung Onomastika, tugas kita adalah memberi suara pada kota yang mulai kehilangan Irama. Melalui lagu Damar Kurung ini, para personilnya seolah mengajak seluruh masyarakat Gresik untuk bersama mengisi kekosongan, menyeimbangkan yang timpang, berkembang, berkarya dan berdaya bersama. 

“Semoga lagu Damar kurung ini menyebar dan memberi manfaat bagi kita semua. Dan tentu saja, semoga menjadi kebanggaan bagi warga Gresik,”pungkas Bambang. (*)