Perusda Giri Tirta Terancam Gulung Tikar, Buang Uang sekitar Rp 4,5 Miliar Sebulan akibat Pipa Bocor


GRESIK, 1minute.id- Kebocoran air di perusahaan daerah (Perusda) Giri Tirta mencapai 40 persen atau sekitar 4.581.240 dari total produksi 11.465.902 meter kubik selama triwulan I tahun ini. 

Bila merujuk tarif air rumah tangga (R-1) seharga Rp 1.500 m³, uang terbuang Rp 6.871.860 per 3 bulan atau Rp 2.290.620.000 per bulan. Akan tetapi, tarif air berjenjang potensi kerugian semakin membengkak. 

Ilustrasinya begini, pelanggan R-1 pemakaian air 20 m³ per bulan rekening tagihannya Rp 59.500 perbulan atau tarif  air Rp 2.975 per m³ bila dikalikan volume kebocoran 4,5 juta m³ potensi pendapatan yang hilang sama dengan Rp 14.629.189.000 per tiga bulan atau Rp 4.543.063.000 per bulan. Woooo…..! 

TARIF AIR : Ini tarif air Giri Tirta ( foto : repro chusnul cahyadi/1minute.id)

Kebocoran air di Perumda Giri Tirta itu terungkap dalam rapat evaluasi Komisi II dengan Direksi Perumda Giri Tirta pada Rabu, 2 Juni 2021. Tingginya angka kebocoran air mencapai Rp 4,5 miliar lebih membuat para legislator terkejut. “Selama triwulan saja, kebocorananya sudah sangat tinggi. Bisa terancam bangkrut kalau tak ditangani dengan benar,”kata Sekretaris Komisi II Lilik Hidayati. 

Ketua Komisi II Markasim Halim Widianto menambahkan, manajemen selalu berdalih kebocoran air akibat pipa uzur karena kinerja jajaran direksi sebelumnya. Markasim meminta manajemen Giri Tirta mematakan titik pipa air yang bocor itu. Bisa dipastikan, kebocoran yang tinggi tidak hanya terjadi di satu titik. Lalu, mana laporan titik kebocorannya? Penyebabnya karena apa? Lalu solusinya bagaimana?  “Soal kebocoran pipa air itu alasan klasik yang terus diulang setiap rapat evaluasi,”tegasnya.

Anggota Komisi II Ahmad Kusrianto meminta direksi memberikan alur peta pipa utama untuk mengetahui titik kebocorannya. Dia juga menyebut bahwa kebocoran tidak harus tinggi, atau  setidaknya bisa ditekan. “Pergantian pipa uzur seharusnya bisa dilakukan karena ada dana penyusutan di perusahaan. Kenyataannya, dalam laporan menyebut dana penyusutan di Perumda Giri Tirta tidak ada alias kosong,”katanya.

Dalam rapat evaluasi komisi II DPRD Gresik memberikan rekomendasi agar manajemen Giri Tirta menekan angka kebocoran air. “Setidaknya dibawah angka 20 persen, sembari melakukan maintenance perbaikan. Setelah layanan utama beres dan tidak ada keluhan,”kata Wakil Ketua Komisi II Syahrul Munir.

Bagaimana solusinya? Dirut Perusda Giri Tirta Siti Aminatus Zariyah mewacanakan menaikkan tarif air kepada pelanggan. “Itu masih wacana. Karena sudah 3,5 tahun tarif air tidak naik. Normatifnya, tarif air dievaluasi setiap tahun,”kata Risa-panggilan-Siti Aminatus Zariyah dikonfirmasi 1minute.id melalui telepon pada Kamis, 3 Juni 2021.(yad)