Kalaborasi Surabaya Raya Lakukan Serbuan Vaksin


GRESIK,1minute.id – Tren kasus Covid-19 menurun. Pemkab Gresik berencana melakukan percepatan vaksinasi kepada masyarakat Kota Santri. Vaksinasi masal nanti, Pemkab Gresik berkolaborasi dengan tenaga kesehatan (nakes) Kota Surabaya dan Sidoarjo. Sinergitas itu dilakukan untuk percepatan  membentuk herd immunity minimal 70 persen jumlah penduduk Kota Santri. 

Sinergitas tiga puncuk pimpinan di Surabaya Raya ( Surabaya, Gresik dan Sidoarjo) ini akan diawali dari Kota Pahlawan, Surabaya. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani Gresik mengatakan, fokus penyerbuan vaksin pertama ada di Kota Surabaya. Nakes dari Gresik dan Sidoarjo  membantu melakukan vaksinasi masal masyarakat Kota Pahlawan itu.

“Kami sudah ada kesepakatan bersama dengan Pemkot Surabaya dan Pemkab Sidoarjo melakukan serbuan vaksinasi ini. Dan semua nakes dari Gresik akan ditempatkan di Surabaya,”ujar Fandi Akhmad Yani pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Untuk serbuan vaksinasi terakhir, Gus Yani-panggil akrab-Bupati Fandi Akhmad Yani,  dilakukan di Kabupaten Sidoarjo. Nakes dari Surabaya serta Gresik akan bersama-sama membantu wilayah itu melakukan vaksinasi masal masyarakat setempat.

Dia berharap agar upaya kerja sama tiga pemerintah daerah di Surabaya Raya akan mempercepat kekebalan komunal di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Hal tersebut sesuai target pemerintah pusat yakni mencapai 70 persen pada akhir 2021.

“Kami harapkan kekebalan komunal masyarakat Surabaya Raya bisa mencapai 70 persen pada akhir 2021, sesuai target pemerintah pusat,”ujar mantan Ketua DPRD Gresik itu. 

Kapan serbuan vaksinasi kalaborasi di Surabaya dimulai, Gus Yani mengaku  masih menunggu droping vaksin dari pemerintah pusat diperkirakan akhir Agustus sampai September 2021.

”Untuk saat ini, vaksin di Gresik sudah habis. Hanya tinggal dosis kedua. Nanti, ketika tiba vaksin secara besar-besaran baru program serbuan vaksinasi Surabaya Raya kami lakukan bersama,”terangnya.

Disisi lain, Pemkab Gresik merencanakan pemberian vaksinasi untuk penyandang disabilitas. Jumlah mereka diperkirakan 600-an orang. “Sedangkan, kami diskusikan tempat dan waktu pelaksanaannya,”kata Gus Yani. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gresik drg Saifudin Ghozali menambahkan saat ini keterisian tempat tidur di seluruh sakit di Kabupaten Gresik saat ini telah mengalami penurunan sampai 35,98 persen. Sebelumnya, BOR di sejumlah di RS rujukan Covid-19 Gresik mencapai diatas 86 persen, kemudian turun menjadi rata-rata 68 persen. “Dan saat ini 35,98 persen,”kata Ghozali. (yad)