KH Mulyadi : Siap Menjalankan Khittah Dan Peraturan Organisasi Nahdlatul Ulama

(ki-ka) KH A’lauddin dan KH Mulyadi (Foto: ist)

GRESIK,1minute.id – KH Mulyadi, nakhoda baru Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Gresik. Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ihsan Kecamatan Menganti, Gresik itu menggantikan posisi KH Khusnan Ali sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik masa khidmat 2021-2026.

KH. Mulyadi mendapatkan 209 suara. Sedangkan, tiga kandidat lainnya yakni KH Khusnan Ali memperoleh 79 suara ; Mokh Najikh (105 suara) dan KH Ahmad Thoyyib Mas’udi (31 suara). Total ada 436 suara yang masuk. Perolehan suara mayoritas itu menjadikan Kiai Mulyadi, sapaan akrabnya ditetapkan secara aklamasi oleh peserta Konfercab yang dibuka oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani itu. 

Sebelumnya, dalam tata tertib calon harus mendapat minimal 150 suara. Konfercab dihelat di Ponpes Darul Ihsan juga menetapkan KH Mahfudz Ma’shum sebagai Rais Syuriah PCNU Gresik. 

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik terpilih, KH. Mulyadi siap mengemban amanat menjalankan organisasi PCNU Gresik. “Saya bersedia dan sanggup menjalankan khittah Nahdlatul Ulama, dan peraturan Organisasi Nahdhatul Ulama,”tegas Pengasuh Ponpes Darul Ihsan Menganti itu.

Kiai yang dikenal bersahaja itu juga bersedia memegang teguh amanah organisasi selama menjabat Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik. “Senantiasa memegang teguh amanah selama menjabat hingga akhir masa khidmat,”ujarnya.

Sementara itu, Rois Syuriyah PCNU Gresik terpilih, KH Mahfudz Ma’shum berharap, terpilihnya KH. Mulyadi dapat membawa PCNU Gresik kedepan semakin baik. “Saya berharap kedepan Kiai Mulyadi dapat membawa PCNU Gresik semakin baik,”harap pengasuh Ponpes Ihyaul Ulum Kecamatan Dukun itu.Konfercab PC NU Gresik berlangsung dengan suasana berbeda. Sebab, kondisi Pandemi Covid-19 belum berakhir sehingga panitia menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. 

Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuki Mustamar sebelum menutup konferensi PCNU Gresik berpesan agar dalam penyusunan pengurus mengakomodir semua potensi kader NU. “Jami’ Mani’, tolong, meskipun dalam kelompok manapun, asal dia potensial dan mau berkhidmat ke NU, diajak masuk ke kepengurusan,”ujarnya.

Kiai Marzuki juga mengingatkan agar berhati-hati kepada siapapun yang meminta jabatan di NU. “Hati-hati kepada siapapun yang oyok-oyokan minta jabatan, ujung-ujungnya setelah dapat kartanu dibuat pencalonan,”pungkasnya sambil menutup acara konferensi secara resmi. (yad)