Nguri-uri Budaya Kota Lama Gresik, Bupati Ungkap Kejayaan dan Keistimewaan Kota Gresik

GRESIK,1minute.id – Launching Gresik Heritage dan Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya Kota Lama Gresik (KLG) terasa meriah pada Sabtu, 5 Maret 2022. Gelaran acara itu seperti nguri-uri budaya dan kesenian khas Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik dipusatkan di halaman SMP Darul Islam (Daris) itu dibuka oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. 

Para pencipta sejarah dan budaya Gresik tumplek blek di acara itu. Antara lain, Mat Kauli, seniman macapat,  sejarawan Kota Lama Gresik (KLG) Oemar Zainuddin, keturunan Kanjeng Poesponegoro Askabul Kahfi, dan lainnya. Lahirnya komunitas anyar yang diketuai oleh Sumarga Adhi Satria ini menjadi sebuah harapan baru bagi masyarakat yang peduli terhadap budaya dan sejarah yang ada di KLG itu.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani  mengawali  sambutannya mengutip ucapan Presiden Indonesia pertama, Soekarno “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah. Bangsa yang besar, bsngsa yang menghargai para pahlawannya”.

Maknanya apa dari kutipan tersebut,  kata Fandi Akhmad Yani, kita harus belajar dari sejarah. Belajar tentang kejayaan masa lalu,  juga bisa belajar tentang kehancuran. “Belajar sejarah bisa melihat kejayaan di masa lampau.  Belajar pula bisa melihat kehancuran  mudah-mudahan di Kabupaten Gresik, khusus lembaga pendidikan memberikan kurikulum  yang mengenal sejarah lokal. Ini sangat luar biasa,”kata Gus Yani-sapaan-Fandi Akhmad Yani pada sambutannya.

Bupati berusia 36 tahun ini, memberikan apresiasi dan akan mendukung Dinas Pendidikan membuat kurikulum sejarah muatan lokal Gresik.  “Kami mendukung betul karena kita belajar sejarah kota Gresik faktanya Kota yang sangat tua, Kota Bandar tertua. Kota bandar terbesar di eranya,”kata Gus Yani. 

Pelabuhan Gresik, imbuhnya, yang ada saat ini punya cerita kesuksesan luar biasa. Pusat perdagangan dari bangsa mana pun.  India,  Gujarat, China dan ini meninggalkan fakta.Banyak prasasti-prasasti kuno mulai dari Makam Nyai Fatimah binti Maimun,  Makam para waliyullah,  Maulana Malik Ibrahim,  makan Sunan Giri 

NGURI-URI BUDAYA: Seniman Macapat satu-satunya di Gresik, Mbah Mat Kauli, 77, bersama keturunan KRT Poesponegoro, Bupati Gresik pertama di launching Gresik Heritage dan Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya Kota Lama Gresik di halaman SMP Darul Islam pada Sabtu, 5 Maret 2022 ( Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

“Bahkan di ada klenteng Kim HinKiong yang umurnya sudah ratusan tahun.  Ini fakta yang masih ada prasastinya. Jadi, Gresik ini sangat luar biasa. Lokasi sangat setrategis, tentunya banyak sejarah yang harus kita lestarikan.  Salah satunya ada tari tadi,  Tari Masmundari,”ujarnya. 

Keistimewaan Kota Gresik ini, jelas Gus Yani, tidak dimiliki oleh kabupaten/kota lainnya di Indonesia. Kota Surabaya, Lamongan, Tuban, Bojonegoro dan lainnya. Kota Gresik, imbuhnya, memiliki sejarah sangat kuat karena pertemuan 4 budaya yakni Arab, Pecinan, Kolonial Belanda dan Melayu (Jawa). “Bahkan, Semarang, Jawa Tengah yang memiliki kota tua,  masih kurang lengkap di banding Kota Gresik. Semarang hanya memiliki 3 budaya,”katanya. 

Karena sejarah yang kuat itu, pemerintah pusat memberikan hadiah bentuk pembangunan senilai Rp 50 miliar.  “Anggaran itu digunakan untuk membetulkan irigasi yang sudah berpuluh-puluh tahun ngak menata irigasi, memperbaiki lampu dan sebagainya,”ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya Kota Lama Gresik Sumarga Adhi Satria mengungkapkan rasa syukur karena Launching dihadiri oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kadispendik Gresik S. Harianto,  Kepala Dinas Kebudayaan, Ekonomi Kreatif, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparekrafparpora) Gresik Sutaji Rudi dan lainnya. “Hari ini begitu menggembirakan karena nguri-uri budaya mendapatkan respon positif,”katanya. (yad)