Penjamasan Di malam 1 Suro Lestarikan Tradisi Jawa, Keris Ikon Indonesia di Unesco

GRESIK,1minute.id – Tidak banyak orang bisa melakukan penjamasan benda pusaka. Benda pusaka keris, misalnya.  Ediyanto, diantaranya. Pada malam Suro atau malam 1 Muharam pemuda 32 tahun itu pun lebih sibuk dari biasanya. Sibuk melakukan penjamasan atau mencuci benda pusaka keris.

Benda pusaka koleksi pribadi maupun milik orang lain. Kolektor keris. Ediyanto mengatakan mencuci keris atau menjamas tujuannya membersihkan pusaka dari kotoran agar keutuhan besi tetap terjaga. Selain itu, juga menjaga tradisi budaya yang sudah turun-temurun. Dalam ritual tersebut, ada beberapa sesaji yang disiapkan. Diantaranya, kemenyan, degan hijau, kembang melati, telur ayam kampung, dan pisang.

KOMUNITAS : (kiri) Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar, Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, Komisaris dan jajaran direksi Petrokimia Gresik mengunjungi stan Panji Giri Sedayu yang memajang puluhan koleksi benda pusaka di PetroNite Fest 2022 pada 17 Juli 2022 (Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Semuanya itu disiapkan di dekat keris yang akan dijamas. Sebelum keris masuk prosesi penjamasan, juga disiapkan air tujuh sumur yang dicampur jeruk nipis. Kemudian dicampur lalu dioleskan di beberapa kali pada keris yang dijamas. “Prosesi semua itu tidak lain menghargai yang membuat keris, menjaga keutuhan besi serta melestarikan budaya, supaya tidak hilang,”ujarnya kepada wartawan pada Jumat, 29 Juli 2022.

Ia mengaku menekuni profesi sebagai penjamas benda pusaka itu sejak 1999 atau 23 tahun.  Bapak dua orang anak itu, mendapat ilmu itu, dari turun-temurun keluarganya. Bahkan, di rumahnya ada beberapa keris yang masih disimpan di rumahnya. 

“Menjadi penjamas keris sudah hobi saya sejak muda. Apalagi benda pusaka ini identik dengan orang Jawa. Warisan leluhur yang harus dilestarikan. Keris juga ikon orang Indonesia yang sudah diakui UNESCO,”jelas Ediyanto.

Ada cerita diluar nalar yang pernah dialami Ediyanto. Saat itu, dirinya sedang melakukan penjamasan benda pusaka keris. Sewaktu besinya dipijat. Tiba-tiba tangan kanannya seperti kesemutan. Namun, saat ditaruh kembali. Kesemutan pada tangannya hilang.

“Saya pernah mengalami hal itu, yang lebih dikhawatirkan lagi kalau tangan tergores besi keris. Lukanya bisa sebulan lebih parah dibanding tergores pisau,”ungkapnya.

Di Kabupaten Gresik terdapat satu komunitas pencinta keris. Namanya, Panji Giri Sedayu. Komunitas ini sempat memamerkan koleksi mereka di PetroNite Fest 2022 di halaman Sarana Olahraga Tridharma Petrokimia Gresik. (yad)