GRESIK,1minute.id – Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Gresik melakukan razia reklame bodong. Dalam operasi yang dilakukan aparat penegak peraturan daerah (Perda) itu menurunkan dua reklame di depan Serikat Jaya Jalan R.A. Kartini, Gresik dan depan Toko Anugerah di Jalan Sumatera, Kompleks Perumahan Gresik Kota Baru (GKB) Gresik.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Gresik Suprapto menyatakan, reklame di dua tempat perbelanjaan itu diturunkan karena tidak memiliki izin alias izin kadaluwarsa. “Izin reklame sudah mati,”ujar Suprapto di sela pengamanan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kantor Bupati Gresik pada Selasa, 13 September 2022.
Di depan toko Serikat Jaya, yang diturunkan adalah reklame Khong Guan. Ukuran 4 m x 3 m dengan konstruksi besi setinggi 7 meter dan menghadap timur dan barat. Di reklame satu sisi ditumpuk 6 banner. Artinya, banner lama ditumpuk dengan yang baru. Sehingga ada 12 banner yang disita oleh Pol PP Gresik.
Sedangkan, reklame Khong Guan di toko Anugerah berukuran 10 m x 3 m. Reklame dipasang diatas toko. Reklame itu terdapat 3 banner (lama ditumpuk baru hingga 3 lapis).
“Dua reklame itu melanggar Perda 2/2022 dan Perbup 6/2019,”terang Suprapto. Perda. Gresik Nomor 2/2022 tentang Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat. Sedangkan, peraturan bupati (Perbup) Gresik Nomor 09 /2016 tentang Penyelenggaraan Reklame di Kabupaten Gresik.
Saat ini, kata Suprapto, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan pemilik /penjaga terkait izin penertiban/pembongkaran reklame habis masa itu. “Sementara kami ambil mateti banner dulu,”ujarnya. (yad)