12.836 Orang Berisiko Mengidap HIV/AIDS, Wabup Gresik: Cegah Penyebaran Gandeng Organisasi Perempuan 

GRESIK,1minute.id – HIV/AIDS bukan penyakit turunan. Tapi, penyakit gaya hidup. Gaya hidup tidak sehat. Dengan perawatan dan pengobatan yang tepat, kualitas hidup bisa semakin meningkat. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik tercatat 156 orang terindikasi mengidap HIV/AIDS. Ratusan orang pengidap HIV/AIDS itu hasil dari pemeriksaan kesehatan terhadap 12.836 orang yang berisiko terkena HIV/AIDS. Fenomena gunung es.

Merespon hal tersebut, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menggelar rapat koordinasi bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di Gresik pada Senin, 14 November 2022.

Diantara kriteria yang diperiksa adalah ibu hamil, pasien Tuberculosis (TB), penderita Infeksi Menular Seksual (IMS), Gay, transgender, Wanita Pekerja Seks (WPS), Pengguna Napza Suntik (Penasun), dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WPS).

Rakor tersebut bertujuan sebagai upaya dalam mencegah penularan HIV/AIDS di lingkungan Kabupaten Gresik. Serta mewujudkan target Three Zero. Yakni, zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, serta zero stigma dan diskriminasi.

Sebagai informasi, indikator nasional pengendalian HIV AIDS adalah melalui Fast Track 90-90-90. Yang meliputi percepatan tracking Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sampai dengan 90%, terapi obat dari ODHA sampai 90%, dan 90% orang dalam terapi berhasil menekan virus, serta tidak ada lagi stigma dan diskriminasi ODHA.

“HIV/AIDS yang ada di Gresik ini seharusnya tidak boleh bertambah, maka ini menjadi keinginan kita bersama untuk bisa mencegahnya,”harap Wabup Aminatun Habibah.

Lebih lanjut, Wabup perempuan pertama di Kabupaten Gresik ini mengusulkan, untuk turut menggandeng beberapa organisasi keagamaan perempuan di Gresik. Seperti Muslimat, Fatayat, dan Aisyiyah. Menurutnya, pencegahan akan sangat efektif apabila mendapat dukungan mereka.

“Dalam pengendalian HIV/AIDS, saya mengusulkan untuk kita juga menggandeng Muslimat, Fatayat, dan Aisiyah. Mereka harus terus kita berdayakan dan diberi sosialisasi. Karena seringkali lewat para ibu-ibu program seperti ini bisa terlaksana dengan cepat dan efektif,”kata Bu Min-sapaan karib-Wakil Bupati Aminatun Habibah. 

Bu Min juga menekankan, tidak hanya para orang dewasa yang perlu di berikan sosialisasi, para anak muda juga wajib mendapatkan hal yang sama. Hal ini penting, karena anak muda saat ini rentan terjangkit HIV/AIDS. “Anak-anak muda juga perlu sosialisasi, karena merekalah yang menjadi objek utama dalam pencegahan HIV AIDS,”ujarnya.

“Stigma negatif kepada pengidap HIV/AIDS juga harus segera dihilangkan. Karena penyebab HIV/AIDS tidak hanya berasal dari hal-hal negatif saja. Ada juga yang memang terjangkit karena beberapa alasan tertentu,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris KPA dr Adi Yumanto menambahkan, hingga saat ini, pasien HIV/ AIDS di Gresik yang menjalani terapi pengobatan sebanyak 156 orang. Dengan pasien mulai membaik sebanyak 135 orang.

“Dalam pengobatan para pasien HIV/AIDS, Gresik sudah mencapai efektivitas pengobatan sebanyak 87% dimana dari 156 pasien, 135-nya mengalami penurunan jumlah virus. Jumlah ini sedikit berbeda dimana di tingkat nasional baru 73%. Nah kesenjangan presentasi ini harus kita cari masalahnya apa sehingga kita bisa maksimal,”kata mantan Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB-PPPA) Gresik itu. (yad)