Mahasiswa 4 Negara Kunjungi Rumah Gajah Mungkur yang Pernah Dikunjungi  Pukubuwa X

GRESIK,1minute.id – Sebanyak sebelas mahasiswa berasal dari empat negara mengunjungi Kampung Kemasan dan Rumah Gajah Mungkur pada Rabu, 30 November 2022. Mereka mahasiswa dari Indonesia, Sudan, Thailand dan Vietnam. Kunjungan itu bertajuk “Short Indonesian Culture and Language Program for Foreign Speakers” Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).

Sekitar pukul 10.30 WIB rombongan mahasiswa berasal dari empat negara itu tiba di rumah Gajah Mungkur yang berada di Jalan Nyai Ageng Arem-arem, Kelurahan Pekelingan, Kecamatan/ Kabupaten Gresik itu. 

Rombongan disambut oleh Akhmad Khoiri, anak Hj. Nur Rahmah, keturunan keempat pasangan almarhum Haji Djaelan dengan almarhumah Hj Romlah. Pemilik rumah Gajah Mungkur. Khoiri menemui puluhan mahasiswa itu di lantai dasar rumah itu. Lantai dasar rumah yang juga digunakan sebagai ruang pamer atau galeri  batik karya Akhmad Khoiri itu.

Dihadapan mahasiswa, Khoiri, menjelaskan sejarah tentang rumah Gajah Mungkur dibangun pada 1898 itu. Ia mengatakan rumah Gajah Mungkur dibangun oleh kakek buyut, almarhum Haji Djaelan. Ia pengusaha pribumi yang berbisnis penyamakan kulit. Bisnis berkembang pesat. Sehingga, Haji Djaelan dan keluarga bisa membangun sejumlah rumah mewah yang memiliki arsitektur campuran Kolonial, Tionghoa dan Jawa. Selain rumah Gajah Mungkur juga sejumlah rumah di Kampung Kemasan. 

JAJAL BATIK : Mahasiswa dari 4 negara mencoba memakai batik ketika mengunjungi Rumah Gajah Mungkur pada Rabu, 30 November 2022 ( Foto: Chusnul Cahyadi/1minute.id)

“Dan sampai hari ini, seluruh bangunan masih terawat baik,”terang Khoiri yang dialih bahasa oleh seorang penerjemah dari UMG. Pada Ahad, 2 Oktober 1927, Raja Kesunanan Surakarta, Pakubuwana X mengunjungi rumah Gajah Mungkur. Penyambutan sangat mewah.

Sebuah karpet merah di beber mulai rumah Gajah Mungkur hingga Masjid Jamik Gresik di Alun-alun Gresik untuk menyambut Susuhunan kesembilan Kesunanan Surakarta itu. “Panjang karpet merah sekitar 2 kilometer. Sampai hari karpet merah sepanjang 2 kilometer belum terpecahkan,” ujarnya. 

Raja Pakubuwana X terkesan dengan arsitektur bangunan rumah Gajah Mungkur itu. Raja Pakubuwana X kemudian membangun rumah mirip Gajah Mungkur di Surakarta. “Tapi rumah lebih besar. Dan, berada di jalan utama Kota Solo. Persisnya, di Jalan Slamet Riyadi Solo,”terangnya. Usaha penyamakan kulit semakin besar. Haji Djaelan kemudian mendirikan pabrik rokok di Surakarta. 

Kini, sisa masa kejayaan pengusaha pribumi itu bisa dinikmati masyarakat di Kota Santri. Bangunan rumah kuno yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Rumah heritage yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun luar negeri. “Untuk bulan ini, menerima 4 kunjungan secara rombongan. Untuk kunjungan perorangan banyak,”katanya. 

Setiap ada kunjungan itu, Khoiri juga mengenalkan tentang batik. Puluhan mahasiswa itu pun senang bisa mengenal tentang batik. Apalagi, motif batik karya Khoiri ini semuanya memiliki ciri khas Gresik atau kearifan lokal (local wisdom).

BATIK MAHAKARYA : Akhmad Khoiri ketika menerangkan batik karyanya kepada mahasiswa dari 4 negara ketika mengunjungi Rumah Gajah Mungkur pada Rabu, 30 November 2022 ( Foto: Chusnul Cahyadi/1minute.id)

Misalnya, motif Damarkurung. Damarkurung adalah sebuah karya seni yang dipopularkan oleh almarhumah Mbah Masmundari. Damarkurung, salah satu ikon Gresik. Lalu motif pudak dan jubung. Kedua adalah makanan khas Gresik. Kemudian, motif sisik bandeng. Gresik dikenal salah satu penghasil ikan bandeng terbesar di Jawa Timur. 

Puluhan mahasiswa itu, diperbolehkan memakai kain batik Gajah Mungkur. “Kain ini bisa untuk sewek (jarit),”katanya. Halaman rumah Gajah Mungkur bagai peragaan busana. Gajah Mungkur Fashion Week. (yad)