Makam Nyai Ageng Pinatih,  Ibu Angkat SunanGiri (4)

Destinasi Wisata Religi di Gresik

BULAN Suci Ramadan 1444 Hijriah memasuki fase sepuluh hari ketiga yakni 10 hari terakhir. Malam 21 Ramadan pada Rabu, 12 April 2023. Ada banyak keutamaan 10 hari terakhir di bulan Ramadan yang penuh berkah, ampunan dan rahmat ini.

Umat muslim dituntut lebih khusyuk beribadah untuk meraih pahala dan ampunan dari Allah SWT. Salah satunya iktikaf dan memperbanyak doa untuk meraih malam kemuliaan yakni Lailatul Qadar. Seperti iktikaf, shalat malam, membaca Al Quran, dzikir, dan bersedekah. Mengutip dari buku berjudul “Grissee Kota Bandar” menyajikan sejumlah tempat religi di Kabupaten Gresik yang patut menjadi tempat iktikaf. 

NYAI Ageng Pinatih. Beliau syahbandar perempuan pertama pada 1458 Masehi. Menurut sejarawan Oemar Zainuddin dalam bukunya yang berjudul Kota Gresik 1896-1916 Sejarah Sosial Budaya Dan Ekonomi Nyai Ageng Pinatih adalah perempuan pertama di Nusantara pada zaman kesultanan bertugas untuk memungut bea cukai. Dan, mengawasi para pedagang asing. Nyai Ageng Pinatih, saudagar perempuan kaya raya.

Usaha mengembangkan bakat dagangnya sampai terkenal menjadi pemilik beberapa kapal dagang. Nyai Ageng Pinatih diangkat menjadi Syahbandar Gresik pada 1458 Masehi. Monumen Jangkar sebagai tentenger masa kepemimpinan beliau dipasang di depan terminal penumpang Pelabuhan Gresik di Jalan YOS Sudarso, Gresik. Nyai Ageng Pinatih adalah ibu angkat Sunan Giri,salah satu waliyullah di Kota Santri. Makam syahbandar perempuan ini di Jalan Nyai Ageng Pinatih, Kelurahan Pekelingan, Kecamatan Gresik. 

Grissee Kota Bandar adalah salah satu buku muatan lokal. Semuanya cerita yang ada di Gresik. Mulai destinasi wisata religi, seni budaya dan destinasi wisata di Gresik daratan sampai pulau Bawean. Buku itu karya Chusnul Cahyadi ini- kini mengelola media online 1minute.id, hasil dari ngelutus lebih dari satu dasawarsa di Kabupaten Gresik (*/bersambung)