Minapollitan Randuboto, Grissee Kota Bandar Jadi Tempat Studi Tiru DAK Penanganan Kumuh Nasional 

GRESIK,1minute.id – Kabupaten Gresik menjadi proyek percontohan nasional dalam penanganan wilayah kumuh. Dengan memanfaatkan program Dana Alokasi Khusus (DAK), kawasan minapolitan Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu berbenah menjadi rapi dan jauh dari kata kumuh.

Keberhasilan inilah yang membuat perwakilan Bappenas, Kementerian PUPR, dan penerima DAK dari 47 Kabupaten/kota di 27 provinsi hadir di Kota Santri-sebutan lain-Kabupaten Gresik. Peserta kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah daerah melalui Horizontal Learning DAK tematik pengentasan permukiman kumuh terpadu ini juga diikuti lebih kurang 1.400 peserta secara online. Kegiatan digelar selama tiga hari, Selasa 9 Mei sampai Kamis, 11 Mei 2023. Kegiatan tersebut ditutup oleh Wakili Bupati Gresik Aminatun Habibah. 

Wabup Aminatun Habibah mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta. “Besar harapan kami dengan terpilihnya Kabupaten Gresik sebagai lokasi pembelajaran di Tahun 2023 ini, dapat menambahkan semangat bagi kami dalam meningkatkan penanganan kumuh melalui kerjasama antar pelaku pembangunan yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat,” kata Bu Min-sapaankarib-Aminatun Habibah.

Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik untuk terus mengurangi luasan permukiman kumuh. Oleh karenanya, Wabup perempuan berlatar  pendidik itu berharap agar kedepan Kabupaten Gresik masih menjadi lokasi prioritas untuk seluruh program pengentasan wilayah kumuh. Baik berupa DAK PPKT maupun Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Skala Kawasan. 

KAMPUNG KEMASAN : Peserta Horizontal Learning Bappenas berasal dari 27 Provinsi ketika mengunjungi Kampung Kemasan pada Rabu, 8 Mei 2023 (Foto : Chusnul Cahyadi/1minute.id)

“Gresik akan terus berbenah untuk mempercepat realisasi pembangunan di berbagai sektor dengan semangat Nawakarsa. Bersama-sama mengurai permasalahan dan potensi kawasan secara riil, merumuskan kebijakan, dan mensinergikan berbagai program agar mampu menyejahterakan masyarakat Gresik seutuhnya,” katanya. 

Sementara itu, Ira Lubis selaku Koordinator Bidang Perumahan Kementerian PPN/Bappenas Republik Indonesia mengatakan, kegiatan Horizontal Learning yang sudah berjalan memberikan pembelajaran baru bagi peserta. Banyak poin-poin yang menjadi bahan diskusi menarik dari lokasi kunjungan di Desa Randuboto dan kawasan Bandar Grissee.

“Salah satunya adalah pentingnya melibatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Untuk bisa melibatkan masyarakat, memang membutuhkan waktu namun bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. Disini juga penting adanya peran serta pemerintah daerah dalam mewujudkan hal tersebut,” terangnya. (yad)